Poligami
By : didot (www.universitas-kehidupan.blogspot.com )
(QS 4 : 3 ) Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Ayat diatas adalah sebuah ayat yg dipakai dalam dasar berpoligami bagi seorang pria , saya hanya ingin mengupas sisi lain poligami ,tanpa bermaksud mendiskreditkan pihak manapun. Saya juga bukan seorang pendukung poligami dan juga tidak bermaksud melarang apa yang telah diperbolehkan oleh Allah.
Banyak ayat dimana dilarang mengharamkan apa yg telah dihalalkan oleh Allah,sehingga saya pun tak berniat menjadi orang yg zholim terhadap ketentuanNYA. Ayat2 tersebut antara lain :
(QS 66 : 1) Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(QS 6 : 140 ) Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
(QS 5 : 87) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS 7 : 33) Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."
Poligami sampai saat ini masih menjadi topik yang kontroversial dimana2, kita tentu masih ingat kejadian seorang ustad terkenal yg ketika melakukan Poligami langsung dihujat dan ditinggalkan pengikutnya, padahal sebelumnya ustad tersebut begitu dipuja oleh berbagai kalangan masyarakat dan pengikutnya. Bahkan teman2 saya yg non muslim kala itu sering mengikuti pula ceramah beliau yg hampir setiap harinya muncul di TV. Akhirnya kini berbagai bisnisnya banyak yg tutup karena hal tersebut (bahkan beliau sampai punya stasiun TV sendiri karena larisnya menjadi pengisi acara saat itu).
Beberapa orang berpendapat bahwa poligami itu gak akan bisa adil,karena seorang manusia sulit untuk adil. nah sampai disini statement tersebut ada benarnya dan ada juga salahnya ,bahwa manusia sulit untuk adil misalnya ,kenapa?? Karena seorang manusia lebih cenderung kepada apa yg disukainya tentunya.lalu apakah gak ada manusia yg bisa adil?? ya pasti ada dong,walaupun mungkin tidak sempurna adilnya (yg sempurna cuma Allah sang maha adil) , namun lantas bukan berarti poligami jadi dilarang dong?? Coba anda baca ayat berikut ini :
(QS 4: 129)Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Nah sudah jelas kan Allah berkata bahwa sulit untuk adil?? bahkan katanya tidak akan dapat lho bukan cuma sulit.
Lalu mengapa kita tidak setuju akan apa yg telah disetujui oleh Allah?? Bahwasanya poligami diijinkan olehNYA?
Ada beberapa teman wanita yg berkata “kok gak adil ,laki2 boleh menikah dengan empat wanita ,tapi wanita cuma boleh satu??”
Sayapun pernah menanyakan seorang ustad hal ini ,padahal saya seorang laki2 lho:D
kata ustad saya waktu itu “jika seorang pria tidur dengan empat wanita,maka jika hamil pastilah semua anak yg lahir adalah anak laki2 tersebut ,namun jika seorang wanita tidur dengan empat pria ,tentu bingunglah wanita tersebut siapa kiranya ayah dari anaknya yg lahir tersebut”
Hal ini menjadi dasar logika saja bagi manusia,namun tentunya jaman sekarang kita bisa mencari tau siapa ayah dari anak tersebut dengan tes DNA. Nah kita gak perlu ribut soal ini,karena sudah jadi ketentuan Allah dalam kitabnya bahwa ketentuannya adalah demikian (laki2 boleh poligami ,wanita gak boleh poliandri) ,sikap seorang yg takwa kepada Tuhannya adalah sami’na wa atho’na atau bahasa indonesianya “kami dengar dan kami laksanakan”. Demikian seharusnya sikap seorang mukmin terhadap segala ketentuan Allah ,Tuhannya yg maha bijaksana (maha bijak berarti gak bakal salah kan ngasih keputusan??)
Semua ini bukan berarti wanita lemah jika seorang pria berniat poligami dan tidak punya senjata apapun lho dalam melawan ketidaksukaanya terhadap poligami. Bagi yg udah nonton film KCB ataupun baca bukunya, disana ada sebuah pelajaran bagus ,bahwasanya seorang wanita boleh meminta syarat untuk tidak dipoligami sebagai persyaratan untuk dapat menikahinya. Syarat ini bukan berarti melarang atapun mengharamkan poligami ,tetapi lebih kepada tidak menyukainya meskipun juga tidak berani untuk mengharamkan apa yg telah dihalalkan Allah. Kalo diibaratkan di film anna berkata “Apa salah kalau kita keberatan dengan bau jengkol ? Bukan berarti kita mengharamkan jengkol kan?? “ sebuah perumpamaan yg sangat tepat menurut saya,karena saya yakin kebanyakan dari kita gak suka jengkol (dan pete ) seperti saya,terutama mencium baunya saja sudah mual2 buat saya.
Nah dengan cerita diatas jadi jelas bukan? Bahwa semua ada jalan keluarnya?? Bukan berarti poligami itu dilarang untuk para pria dan juga tidak dimudahkan kiranya untuk para pria bisa sembarang berpoligami,ada syarat yg bisa diajukan agar poligami tidak perlu terjadi dalam hidup anda wahai para wanita (ya saya tau anda pasti girang sekarang,silahkan loncat2 dan tertawa bebas)
Bagaimana dengan saya? Kalau saya sendiri memilih sikap dan jalan yang moderat ,insya Allah saya tidak mau berpoligami ,prinsip saya adalah mengambil prinsip emas dalam kehidupan manusia ,sebuah prinsip utama yang berbunyi :
"Perlakukan orang sebagaimana kau ingin diperlakukan."
“Jangan melakukan terhadap orang apa yg kau tidak ingin mereka lakukan padamu”
Melalui prinsip ini saya bertanya pada diri sendiri : apakah saya mau dipoligami jika saya seorang wanita?? Sulit rasanya bagi saya untuk ikhlas jika dalam posisi tersebut ,maka saya memutuskan untuk tidak menyakiti hati seorang wanita yang telah mencintai saya tersebut nantinya. Bukankah lebih indah menjaga perasaan orang yg kita cintai?? Ketimbang harus menyakitinya?? Bukankah pernikahan adalah ibadah?? Mengapa harus ada yg tersakiti?? Ibadah harus murni ,harus baik ,tanpa ada pihak yg tersakiti. Jika ada yg tersakiti maka ibadah tersebut akan hilang nilainya.
Jika seorang pria hendak berpoligami ,saran saya adalah untuk alasan yg sangat darurat (emergency) , seperti misalnya sudah nikah 10 tahun atau lebih tapi belum juga kunjung diberi anak , istri menderita sakit atau cacat sehingga tidak bisa menunaikan kewajibannya dengan baik. Kesemua inipun harus didiskusikan dan mendapat ridho istri tentunya (pastinya cuma istri yg ikhlas yg ngasih ijin nih:D )
Adapun alasan lainnya seperti menjaga kehormatan seorang pria agar menghindari perbuatan zina, berpulang kepada pribadi masing2 , jika seseorang takut zina lalu melakukan poligami ,maka hal tersebut tentu lebih baik daripada yg bersangkutan melakukan perbuatan keji tersebut,tetapi sekali lagi sebaiknya hal ini sebaiknya mendapatkan ridho dari istri pertama (yg pasti bakalan sulit nih,haha).
“mana ada wanita di dunia ini yg mau dimadu?? “ demikian pertanyaan banyak wanita dalam hidupnya.
Saya katakan : “ada “
Bahkan lebih dari itu pun ada , semua tergantung tingkat keikhlasan seseorang ,mungkin pembaca juga tau ,ganjaran bagi istri yg ikhlas adalah surga di akherat nanti ,dan itulah sebaik2 balasan hidup di dunia.
Saya rasa lebih dari itupun ada jika anda bertanya, jangan bandingkan dengan diri anda tentunya ,sebab keikhlasan setiap orang berbeda2.
Ada seorang teman saya yg menikahi wanita tanpa pernah melihat wanita tersebut dari awal perkenalan (ya ini jaman sekarang lho,bukan jaman dulu) ,mereka cuma kenalan lewat telepon ,si pria tau istrinya adalah guru ngaji anak2 yatim ,dan mereka cuma sempat telepon sekali saja sebelum si pria memutuskan menikahinya ,bahkan saat nikah pun dibatasi tirai dan tidak bisa melihat calon istrinya tersebut. Baru setelah sah sebagai suami istri sang pria bisa melihat istrinya tersebut. Kebetulan buat saya yg telah melihat wajah istrinya beberapa kali ,kalau menurut saya istrinya jauh dari cantik ,biasa sajalah ukurannya buat seorang wanita. Padahal teman saya ini kerjanya di dunia entertainment yg penuh dengan wanita cantik dan juga bisa saja memilih dari salah satu wanita tersebut untuk dijadikan calonnya sebab teman saya ini punya jabatan cukup strategis di salah satu Production House ternama di jakarta saat ini (gak usah saya sebutin ya namanya,pasti pada tau kok perusahannya).
Nah bagusnya tingkat keikhlasan seorang pria seperti ini juga ternyata gak kalah dengan tingkat keikhlasan istrinya tersebut , istrinya siap untuk mencarikan istri muda untuk suaminya jika suaminya berkenan mencari istri lagi. Nah bagaimana pendapat anda sekarang?? Adakah wanita yg ikhlas dipoligami?? Saya harap anda tidak terburu2 menjawab ini dan mencari tahu bahwasanya masih ada wanita yg tingkat keikhlasannya jauh melebihi anda dan saya.
Semoga cerita2 diatas dapat memberi pencerahan buat pembaca sekalian dalam hal berpoligami.
Maaf jika ada salah kata ,itu pasti dari penulis sebagai manusia yg banyak lupa dan salah ,dan jika ada yg benar itu pasti datangnya dari Allah ,mungkin cuma ilhamnya aja numpang lewat dalam diri penulis.
Salam,
didot
Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini
Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
Rabu, 16 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
saya post sekilas tentang ini di "berguru pada bu ana"...
BalasHapussaya juga sering menyampaikan hal ini di kantor ketika pertanyaan2 selalu ditujukan ke saya, dan saya sampaikan seperti apa yang ada dalam Al-Qur'an, bahwa keadilan yang dituntut dalam poligami adalah keadilan yang masih dalam batas kemampuan manusia, karena Allah tidak membebani hukum di luar batas kemampuan manusia, yaitu keadilan yang bersifat fisik, seperti keadilan memberi nafkah, keadilan menggilir istri, keadlian memperlakukan istri, dll
ya, pak, kita tidak boleh mengharamkan apa yang sudah Allah halalkan, karena Allah maha tahu apa yang terbaik bagi hambaNya
Sampai ketika saya menjelaskan tentang hal ini, mereka memojokkan "Iya, kamu kan belum ngalamin, coba entar kalo punya suami, mau di madu?"
Saya bilang "InsyaAllah, jika suami saya sholih, saya yakin pilihannya berpoligami bukan karena nafsu semata"
Dan saya bilang, mungkin kita punya bargaining position yang lebih sehingga kita dengan mudahnya menapatkan pasangan yang kita inginkan, siapa sih yang nggak mau sama saya, saya berpendidikan, normal, punya skill dan kemampuan, fisik juga mendukung....tapi bayangkan jika saya seorang janda, punya anak banyak, tanpa saudara, kesulitan datang silih berganti, saya yakin yang diinginkan adalah seseorang yang bisa melindunginya dan meredakan bebannya, walaupun dia seorang yang sudah beristri...
saya tak akan bicara seperti itu jika saya bukan seorang muslimah dan sering mendapati fakta poligami yang tidak seperti apa yang dipikirkan orang, bahkan kakak tingkat saya justru meminta suaminya untuk menikahi sahabatnya karena melihat dia sangat membutuhkan pertolongan
jikapun ada praktek poligami yang menyimpang, itu bukan hukumnya yang salah, tapi pelakunya yang menyimpang dari syariah
saya wanita yang alhamdulillah muslimah Pak, maka saya harus melihat sesuatu dari sudut pandang Islam, bukan semata karena gender
Semoga Allah senantiasa memuahkan langkah dakwah kita...amin
oyen,kamu adalah salah satu contoh wanita yg mampu menjalankan sami'na wa atho'na ,apa yg ada di quran kamu bisa jalankan,insya Allah kamu dapat suami juga yg mencintai kamu sehingga jikapun berpoligami sungguh benar bukan hanya karena nafsunya semata dan menjadi jalan terakhir yg diambil.
BalasHapussemoga cahaya Allah melimpahi kita semua dari keburukan,terimakasih sharingnya yen:D