Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini

Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.

teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama

-didot-

Rabu, 11 November 2009

Keadilan


Keadilan

by : didot (www.universitas-kehidupan.blogspot.com )







Teman2 tercinta,sebagian dari kalian yg dekat dengan saya pasti tahu ,kalo saya baru saja pulang dari kanada untuk menghadiri wisuda adik saya disana di tahun 2009 ini. Tulisan ini adalah salah satu bentuk oleh2 yg saya bawa dari sana, semoga berguna buat jadi pemikiran,selain beberapa ide lain dikepala ini yg sudah siap mengalir.


Salah satu pelajaran berharga yg saya lihat disana adalah betapa sebuah nilai keadilan dijunjung tinggi.



Bagaimana kita lihat disini orang2 cacat tidak dihargai,disana mereka seperti diberikan semangat baru,dibantu dan dihargai. Buat yg belum tahu, sebenarnya definisi keadilan adalah tepat porsinya atau kadarnya untuk orang tersebut.Jadi untuk si kaya otomatis pajaknya lebih banyak,si miskin otomatis jadi lebih sedikit. Adil itu bukan berarti semuanya sama rata,itu bukan keadilan namanya,tapi mungkin komunisme (dari asal kata commune atau sama).



Bagaimana di negeri kita ini keadilan justru terbolak balik,saya beri contoh : orang yg sudah kaya dan mempunyai kemampuan malah sibuk mencari2 yang gratisan ,sementara orang miskin masih banyak yg membutuhkannya,bukankah seharusnya yang murah / gratis itu diberikan kepada mereka yg kurang mampu? Kalau dalam sebuah perusahaan , deviden yg dibagi sesuai dengan saham yg dimiliki,ini juga merupakan sebuah keadilan yg benar. Atau prinsip bahwa siapa yg berusaha lebih banyak,maka dia yg akan mendapatkan lebih banyak juga. Itulah sistem keadilan yg seharusnya berlaku.


Nah keadilan yg ingin saya bahas kali ini saya batasi khususnya dalam perlakuan terhadap orang cacat secara fisik. Memang seharusnya orang yg punya kekurangan / handicap itu diberikan keringanan,seperti dalam permainan golf maka yg ditanya adalah handicap berapa kita ,untuk menunjukkan level kekurangan kita. Memang orang cacat gak ada levelnya ,jadi cukup ada batasan orang normal dan orang kurang secara fisik ,dalam bahasa inggris orang cacat ini disebut the disable ,dari akar kata dis yg berarti tidak dan able yg berarti mampu ,alias orang yg tidak atau kurang mampu kalo diterjemahkan.



Jika saja saya terlahir sebagai orang cacat ataupun karena suatu hal menjadi cacat fisik,maka saya akan memilih untuk tinggal disana,mengingat di kanada orang2 dengan keterbatasan fisik sangatlah dihargai.


Pola pikir mereka bahwa yg kurang beruntunglah yg harus dibantu. Mulai dari adanya tempat parkir khusus (disini juga ada sih di mal2 ,tapi saya gak pernah liat itu untuk orang cacat dipakainya, kebanyakan malah jadi buat parkir wanita ataupun yg mau ngasih duit ekstra sama tukang parkirnya), tempat duduk khusus di bus, bahkan di busnya pun bisa dinaikkan kursi rodanya tanpa perlu diangkat2 kursi rodanya (jadi gak nyusahin ,si cacat bisa sendiri melakukannya). saya pernah lihat sendiri ,bagaimana si supir bahkan sampai turun tangan juga untuk membantu orang cacat dengan kursi roda itu dengan sigapnya. Di jalan trotoar dan tempat menunggupun semua benar2 telah disediakan sarana untuk orang2 cacat ini.



Sementara disini ,jadi orang cacat ya seperti sudah harus terima nasib yg sial , kenapa juga mau jadi orang cacat?(padahal emang kita bisa milih??)



Ironis kalau saya ceritakan, sebenarnya di jalur busway kita di jalan sudirman ,tepatnya di depan ratu plasa,itu ada lift untuk pengguna busway yg cacat dan memakai kursi roda. TAPI.... jangan salah,hanya disitu saja adanya,jadi seandainya si cacat ini mau turun di kota dia gak bisa turun (kecuali dibantu orang2 lain ya) . Terus dimana dia turunnya dong kalo sebagai orang cacat? Ya kalo dia naik dari situ ya mesti turun disitu juga, sia2 aja dibuat itu lift,gak kepake banget,wong di tempat lain gak ada liftnya.Terkesan maksa dan tidak terkordinasi banget,belum lagi kondisi trotoar jakarta yg gak cocok banget buat orang2 cacat,ada lubang dan gundukan,bisa2 mereka jatuh ke lubang itu gak ada yg nolongin nantinya. Mungkin itu Cuma buat gaya2an aja ya,buat syarat aja,yg penting ada.


Hmmm kalo udah gini,gimana mau maju orang cacat disini? Mereka akan merasa semakin menjadi sampah masyarakat,jadi sebagai beban,karena gak ada yg peduli sama mereka.


Lalu inikah keadilan?? Seperti inikah wajah keadilan di negeri kita ini?? Gak usah terlalu jauh ngomongin cicak dan buaya yg lagi rame2 itulah,saya lebih perduli dengan nasib mereka yg kurang beruntung ini...


Saya PASTI akan pindah Negara jika suatu hari saya cacat secara fisik (mudah2an saja tidak perlu. ya Allah,aku berdoa minta diberikan nasib yg baik olehMU ya Allah).


Soal pindah warga Negara? Sedang saya pikirkan jika saja saya sudah merasa menyerah akan nasib bangsa ini yg terkesan tidak mau berubah. Maafkan saya yg terkesan pesimis dengan kondisi Indonesia,tapi saya menulis ini justru karena masih merasa mempunyai harapan tentang masa depan Indonesia, saya sempat sedikit berdebat dengan salah satu anggota keluarga saya tentang bisa atau tidaknya Indonesia ini berubah,dan saya yakin bahwa belum bisa,bukan tidak bisa.




Semoga… karena setiap ucapan ,dan setiap pikiran adalah doa,semoga bisa terjadi keadilan yg saya inginkan di wajah bangsa ini:)

4 komentar:

  1. negara-negara di luar memang selalu tampak "lebih Indah" daripada negeri sendiri yaah :)

    gak usah jauh2,
    di Singapura juga gitu, cuma bedanya, mereka menghargai dan masih "memakai" orang2 tua yah minimal jadi cleaning service lah, daripada meminta-minta di jalan toh..

    mungkin bukan salah negara, bukan pemerinta,
    karena budaya juga, yang menjadikan hal-hal kaya gini turun menurun, katanya orang tua kudu dirumah, main sama cucu dll, tapi toh, mereka akan lebih produktif atau bahkan keinginan mereka untuk menikmati masa tua tanpa merepotkan orang lain..

    hehe ko jadi panjang sih komennya ah, jadi maluu ^^

    tapi bukan salah mas didot, bukan juga salah tya pastinya hehe,
    tapi jangan pindah lah *padahal hati kecil saya juga mau siih*


    Indonesia belum habis dalam waktu 25 tahun untuk dikelilingi dan dikagumi keindahannya ^^ *mulai gak nyambung*

    maaf ya kalo jadi nyampah
    hihi..
    cya

    btw, ty jga mau loh skydiving, banget banget banget..

    BalasHapus
  2. iya singapura juga lebih bagus daripada malaysia ataupun hongkong.

    gak ada yg salah,justru tugas kita dilahirkan sebagai WN indonesia yg harus memperbaiki keadaan ini:)

    kalo saja kita mulai dari sekarang membangun indonesia,mungkin baru 20 tahun lagi bisa mengejar negara seperti singapura,itupun kalo mulai dari sekarang ya;p

    jadi kapan mau skydiving?? atau mau diving lagi?? yuuukkk...

    BalasHapus
  3. kl negara maju aja sistemnya kebersamaan, apalagi kita yg negara berkembang.. ga bisa mau sok2 kapitalis. yg terjadi malah kesenjangan ekonomi semakin tinggi.

    salam kenal yah! :D

    BalasHapus
  4. intan yg begitu berharga hanyalah sebuah karbon yg terproses oleh tekanan yg tinggi selama bertahun2. maka sangat mungkin juga indonesia yg sedang diproses oleh segala macam masalah ini suatu saat nanti akan muncul manusia2 dengan kualitas seperti intan tadi,mari kita doakan sama2... siapa tahu,kita termasuk salah satu intan tadi;)

    salam kenal juga elia...

    BalasHapus

isi kertas ujian ini :

hits