Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini

Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.

teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama

-didot-

Rabu, 30 Juli 2008

Tentang Harapan


Konon ,kotak pandora terbuka dan menyebarkan segala bentuk keburukan ke muka bumi. tapi berhasil ditutup sebelum berlanjut lebih parah,dengan menyisakan 1 hal penting di dalamnya ,yaitu Harapan.

Dalam hidup ini,saya sering juga mengalami patah semangat,down,cemas dan hal lainnya. kita semua juga pasti pernah mengalami hal seperti ini. Namun saya dapat cepat mengatasi hal tersebut kini. Sebenarnya apa sih yang membedakan seorang pemenang dengan seorang loser? dalam hal ini saya katakan,seorang pecundang selalu kalah sebelum bertanding,alias mentalitasnya yang jelek. sedangkan pemenang itu hanya tidak pernah menyerah. pernah mendengar istilah : "bukan pukulan ke 100 yang menjatuhkan seseorang,tapi itu adalah hasil dari 99 pukulan sebelumnya". winner never give up.

Sering kali, saya cemas akan hal hal yang tidak perlu, dan juga porsinya berlebih2an. terlalu berpikir ke depan ,dan kadang melihat masa lalu yg buruk. di film kungfu panda ada kata2 yg bagus : "yesterday is history, tomorrow is a mistery , now is a gift , that's why they called it the present"

berfokuslah pada saat ini, tidak usah risau dengan yg lalu atau yg akan datang. nikmatilah saat ini,hiduplah dengan penuh kesadaran. rasakan nafas yg anda hirup, minuman yg kita minum. rasakan lelah,sakit,nikmati semuanya. hanya dengan begitulah kita bisa menikmati dan mensyukuri hidup ini.

kalau sudah bersyukur ,semua masalah jadi lupa kan?

anda mau tahu resep saya kalau saya sedang cemas? saya selalu bilang ke diri saya " kalau Tuhan masih memberimu hidup hari ini dan esok,pasti Tuhan yang baik akan memberikan masa depan yg lebih baik ,kalau tidak pasti Dia telah mengambil nyawamu hari ini"

betul gak? kalau kira2 kita udah gak ada harapan yg lebih baik,mending mati aja kan? tapi kalau kita belum mati, pasti ada harapan yg lebih baik dong tentunya? kalau tidak kenapa gak minta diambil saja nyawa kita saat ini?

saya yakin Tuhan selalu punya rencana yg baik untuk anda dan saya, dan kita memang diwajibkan positif thinking dalam hal ini, saya ingat guru saya pernah mengajarkan kalau Tuhan pernah berkata " AKU adalah bagaimana prasangka hambaKU kepadaKU" .

kalau anda gak yakin Tuhan akan ngasih hari esok yg lebih baik,lebih baik anda minta mati saja. maaf kalau saya agak kasar ,maksud saya adalah,jangan berpikir negatif.

hidup dan mati kita kan ditangan Allah,jadi kalau belum saatnya ,lebih baik kita berpikir positif dengan mengatakan : Tuhan pasti punya rencana yg baik untukku jika DIA membiarkanku hidup hari ini.

Semoga berguna,

salam positif penuh harapan.

Didot


n.b : buat yg belum pernah baca tentang kotak pandora ini saya kutipkan ceritanya.

Begini ceritanya: Selain manusia, bumi dulu juga ditempati oleh para titan. Zeus sangat tidak menyukai beberapa titan, dan titan yang paling tak disukainya adalah Promotehus yang bersikukuh hendak mencuri cahaya pengetahuan dari puncak Olympus. Nietzsche sangat mengagumi titan satu ini yang menurutnya memiliki ciri “uebermensch” (sebagian menerjemahkannya “superman”, tapi penerjemah spesialis Nietzsche, Walter Kauffman, lebih suka menerjemahkannya menjadi “overman”. ST Sunardi, dalam bukunya tentang Nietzsche yang diterbikan LKiS, menerjemahkan uebermensch menjadi “adimanusia”).

Zeus, diceritakan, juga membenci titan lainnya yang bernama Ephimetheus. Dia adalah kakak Promotheus. Untuk itu Zeus memerintahkan seorang dewa yang dikenal buruk rupa tapi memiliki keahlian seni yang mumpuni untuk membuat sebuah patung perempuan. Nama dewa itu Haphaestus. Dia sendiri adalah anak Zeus dari hasil perkawinan dengan Hera. Karena dia memendam asmara tak kesampaian dengan Aprhodite, maka ia membuat patung perempuan yang kecantikannya menyerupai Aphrodite.

Zeus senang dengan kesempurnaan patung itu dan lantas memberi patung itu kehidupan. Patung itu sendiri bentuknya lebih kecil dari ukuran manusia. Patung yang sudah diberi kehidupan itu diberi nama Pandora. Oleh Zeus, Pandora dititipi pula sebuah kotak rahasia yang tak boleh dibukanya.

Zeus lantas menghadiahkan patung itu pada Ephimetus. Kendati Promotheus sudah memeringatkan kakaknya akan kemungkinan tipu muslihat Zeus, Ephimetus telanjur menyukai dan mencintainya karena Pandora memang sangat cantik. Singkat kata, Pandora dan Ephimetus hidup berdampingan. Pandora sendiri hingga beberapa lama mampu menaati perintah untuk tidak membuka kotak itu. Tapi, lama kelamaan, Pandora penasaran dengan apa isi kotak yang dititipkan padanya.

Maka dibukalah kotak tersebut. Dari dalam kotak, berhamburanlah segala macam keburukan, seperti penyakit, wabah kesedihan dan keputusasaan. Sejak itu, bumi mulai mengenal penyakit dan segala keburukan hidup lainnya. Hanya saja, ternyata, di dalam kotak itu juga masih ada satu benda lain. Benda itu kecil bentuknya. Namanya: “Harapan”. Benda inilah yang kelak digunakan manusia di bumi untuk terus bertahan dari segala macam penyakit, wabah, kesedihan, dll.

(Dikutip secara lepas dari http://musyawarahbuku.wordpress.com/2008/01/18/hikayat-kotak-pandora/)

Senin, 28 Juli 2008

Lemah lembut sehari - hari

Lemah Lembut sehari hari

By : Didot (hadi_dot@yahoo.com)

Pernah suatu waktu yang telah silam saya melihat seorang yang berpakaian sangat islami, sepertinya seorang Haji. Kami semua sedang berada di dalam masjid. Pak haji ini rupanya tengah menegur seorang anak kecil di dalam masjid karena berisik. Bahasanya cukup keras dengan nada menghardik. Saya cukup kaget melihat perilaku ini. Setahu saya seorang muslim akan berpedoman kepada Nabi dalam berperilaku sehari hari. Selama ini saya sudah sering membaca dan mendengar bagaimana sikap lemah lembut dan sopan santun nabi ,sehingga berharap umatnya juga akan mengikuti keindahan perilaku dan akhlak beliau. Kejadian tersebut cukup mengusik saya sampai hari ini. Mengapa tidak ditegur dengan lemah lembut saja anak kecil itu?

Saya yakin banyak diantara teman-teman sekalian pasti juga pernah mendengar tentang kelemahlembutan dan tingginya akhlak Rasul bukan? bahkan ada 1 cerita tentang orang buta yg selalu meludahi rasul setiap hari ,yang pada akhirnya malah menyesal ketika mengetahui ternyata yg setiap hari menyuapinya dengan lemah lembut adalah orang yang selalu dibencinya. Saya hampir menangis saat pertama membaca kisah ini.

Namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada beberapa pihak yang menyalahartikan sikap tegas beliau dalam beberapa hal,misalnya seperti peperangan. Dunia barat bahkan hanya bisa melihat kalau islam itu keras, mereka ini hanya melihat dari pedang nabi saja.,tanpa mencoba melihat sisi lainnya dari rasul. The truth is there is always two side to every story ,istilahnya tergantung siapa yang menceritakannya, maka akan ada dua macam sisi yg melihat kepribadian seseorang,apakah baik atau buruk. Dan terus terang saja ini juga berlaku buat pak haji yg menegur seorang anak kecil tadi, diapun pastinya punya sisi kebaikan juga,yg mungkin saya tidak tahu karena belum mengenalnya.

Beberapa waktu yang silam pula saya ikut ke suatu pengajian, dan mendapatkan ayat di Al Quran sebagai berikut :

Surat thaahaa ( 20 ) ayat : 43 – 44

“ Pergilah kamu berdua kepada Firaun,sesungguhnya dia melampaui batas ; katakanlah kepadanya dengan perkataan yang lembut supaya dia mendapat pengajaran atau dia takut (kepada Allah).”

Nah,teman teman sekalian bisa melihat,untuk orang sesombong firaun saja,Allah masih menyuruh ditegur dengan lemah lembut,masa sih seorang anak kecil ditegur dengan keras dan kasar?

Sayapun pada dasarnya adalah orang yang keras, tapi saya selalu merasa hanya orang yang bicara dengan lembut dan santunlah yang akan saya dengarkan , saya kalau dikerasin saya malah akan semakin keras. Dan demikian juga yang saya sering lihat pada sifat orang-orang yg cukup keras ,pastinya kebanyakan dari mereka tidak dapat dikerasi. Bukankah batu karang hancur oleh tetesan air lama-kelamaan?

Saya juga mencoba untuk tetap selalu lemah lembut kepada yang keras pada saya walaupun itu lebih sulit, tapi saya ingat kata-kata guru saya,yaitu : “ baik kepada orang baik itu biasa, tapi baik kepada orang yang tidak baik, itu luar biasa”. Maunya sih menunggu orang lain berbuat baik lebih dulu kepada saya baru saya juga baik kepada mereka, kalau ternyata dia jahat saya juga gak perlu baik. Demikian kira-kira dulu pendapat saya sebelum disadarkan oleh kata-kata guru saya.

Kita tidak mungkin menunggu orang lain untuk berbuat baik lebih dahulu kepada kita baru kita baik kepada mereka, ini tidak berlaku demikian. Karena saya ingat Gandhi pernah berkata : “jadilah perubahan yang kau inginkan terjadi pada dunia” ,artinya kita haruslah menjadi dan mencontohkan perubahan tersebut lebih dulu, bukan menunggu orang lain melakukannya pada kita. Jika kita ingin orang lemah lembut pada kita,kita harus lembut dulu kepada mereka,jika kita ingin orang lain baik kepada kita ,kita juga harus baik dulu kepada mereka,seperti hukum paling utama yang berbunyi : “ perbuatlah pada orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan” ,jangan mencubit jika tidak ingin dicubit.

Mudah2an kita bisa mengambil hikmah dari cerita2 ini ,agar menjadikan lemah lembut dan sopan santun sebagai tata cara pergaulan kita dalam bermasyarakat kepada siapapun dan bagaimanapun cara mereka memperlakukan kita.

Jumat, 25 Juli 2008

Saya harus masuk surga

Saya Harus Masuk Surga

by : Didot (hadi_dot@yahoo.com)



Siapa yang tidak kepengen masuk surga? saya rasa semua orang pasti mau,masalahnya kenapa masih banyak perilaku orang yang kesannya masa bodoh soal ini yang saya lihat sehari-hari. yang paling gampang,coba aja baca koran poskota deh(bukan bagian iklan mobil lho,bagian depan aja cukup kok,hehe) atau lampu merah. belum lagi acara gosip dan seleb di tv. trus yang saya lihat di sekitar ,masih banyak umat muslim yang sholatnya sekadarnya (kalo gak mau dibilang gak pernah).

Saya sengaja bikin tulisan ini, karena saya baru membaca hadits bukhari tentang bagaimana kemurahan hati Allah terhadap setiap kebaikan yang kita lakukan (bahkan walaupun baru sekedar niat saja). saya kutipkan disini haditsnya :

(hadits bukhari no : 1745)

Dari Ibnu Abbas r.a, dari Nabi saw. yang diriwayatkannya dari Tuhannya, beliau bersabda : "
Tuhan berkata : " Sesungguhnya Allah menuliskan semua kejahatan dan kebaikan,kemudian dijelaskannya : Siapa yang berniat melakukan suatu kebaikan dan tidak dilaksanakannya,maka Tuhan menuliskan disisi-Nya untuk orang itu satu kebaikan yang sempurna. Kalau orang itu berniat melakukan suatu kebaikan dan hal itu dilaksanakannya,maka Tuhan menuliskan disisi-Nya untuk orang itu sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat,sampai berlipat ganda. Siapa yang berniat melakukan suatu kejahatan,tetapi tidak dilaksanakannya,maka Tuhan menuliskan disisi-Nya untuk orang itu satu kebaikan yang sempurna. Tetapi kalau ia berniat melakukan kejahatan dan dilaksanakannya, maka Tuhan menuliskan disisi-Nya untuk orang itu satu kejahatan"


apa yang bisa kita ambil dari hadits ini? ternyata mudah sekali untuk masuk surga bukan seharusnya? bagaimana tidak?

mari kita buat analisa :


Niat-----Amal--------------nilai baik----------------nilai buruk
baik---tidak dilakukan----------1------------------------0
baik--- dilakukan------ 10 , 700 s/d tak terhingga----- 0
buruk-tidak dilakukan----------1------------------------0
buruk -dilakukan---------------0------------------------1

bayangkan betapa murah hatinya Sang Pencipta kita , bagaimana kalau hal ini kita praktekkan dalam permainan seperti bulutangkis atau basket. jika lawan kita memasukkan 1 point atau gol ke tempat kita hanya dihitung 1 point ,sementara setiap kita melakukan goal atau point dihitung minimal 10 kali atau 700 kali bahkan sampai tak terhingga!! kira-kira jika ada permainan seperti ini,kecil sekali kemungkinan kita kalah ya??

Saya merasa itulah rahmat dan kasih sayang dari Sang Pencipta,betapa besar kasihNya kepada kita. masak sih masih mau kalah jika peraturannya dibuat untuk menguntungkan kita? lagian kalau sampai gak masuk surga,wah bisa berabe deh, mengingat ada hadits lain yang berbunyi :

Dari Ibnu Umar r.a : katanya : "Rasullulah saw. bersabda: "setelah penghuni surga masuk ke dalam surga dan penghuni neraka masuk ke dalam neraka,kematian itu dibawa dan diletakkan antara surga dan neraka,lalu disembelih. Kemudian itu ada orang yang meneriakkan : "hai isi surga! Tidak ada lagi kematian. Hai isi neraka! Tidak ada lagi kematian." Karena itu kegembiraan isi surga bertambah dari kegembiraan yang telah ada. Sebaliknya isi neraka bertambah kesedihannya dari kesedihan yang telah ada."

tapi memang sebaiknya kita bukan hanya melakukan kebaikan untuk sekedar karena ingin masuk surga dan takut masuk neraka saja, memang siapa lagi sih yang pantas disembah dan diikuti petunjuknya kalau bukan Tuhan?

Konon seorang sufi wanita ; Rabiah , pernah marah2 di jalan sambil membawa seember air lantaran kesal karena orang banyak beribadah karena takut dengan panasnya api neraka,sehingga dia berniat untuk memadamkan api neraka.

Esensi beribadah memang seharusnya karena syukur, syukur atas kehidupan,karena iman,karena sehat,karena begitu banyak hal lain yang diberikan secara cuma2 oleh Sang Pencipta kepada kita,bahkan sebelum kita memberikan apapun untukNya.

di surat Quraisy ,ayat terakhir berbunyi :

"fal ya'buduu rabba haadzal baiit, alladzii ath'amahum min juu'iw wa aamanahum min khauf"

yang artinya : " Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik Ka'bah ini, Yang telah memberi makan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari ketakutan."

pernah mikir gak sih,kalau kita punya uang banyak,tapi gak ada makanan buat dibeli? siapa sebenarnya yang menjamin makan kita? uang kita?

sama aja,wajah cakep tapi gak ada produser yang mau pakai juga tidak akan ada uang kan? jadi dari siapa sebenarnya rejeki itu?

pernah mikir gak sih kalau kita lahir di palestina? atau negara lain yang masih berperang? atau lahir di jaman sebelum merdeka? coba pikir ,betapa nikmatnya hidup di saat negara ini sudah merdeka seperti sekarang bukan? coba kalau lagi perang? apa yg anda miliki? apa yg anda bisa nikmati?

kita tidak bisa memilih dimana dan kapan kita dilahirkan,sehingga seharusnya kita bersyukur karena dilahirkan di negeri indonesia ini dengan saat sekarang ini,walaupun dengan segala kebobrokan yang terjadi di negeri kita tercinta ini saat ini. setidaknya hak-hak hidup kita dijamin oleh hukum negara yg jelas.

jadi beribadah seperti apakah yang kita lakukan? karena surga dan neraka? atau karena syukur? kembali ke diri kita masing2 saja. yang jelas masalah apapun niat kita, Saya harus masuk surga,karena saya tidak sanggup untuk tidak.

wasalam

Minggu, 20 Juli 2008

Islam Rahmatan Lil alamin

nyolong dari internet nih,tulisannya bayu gautama. bagus banget deh guys...


Salam Sejahtera bagi Pak Muslim Adzan maghrib berkumandang, waktu berbuka puasa pun tiba. Tapi sore itu saya masih berada di angkot, duduk di pojok berhadapan dengan lelaki paruh baya. Lelaki itu, serta merta mengeluarkan sebuah minuman kemasan rasa jeruk dari dalam tasnya. Untuknya berbuka puasa, piker saya. Tapi ternyata, "Silahkan berbuka, sudah masuk
waktunya," sambil menyodorkan minuman itu ke arah saya. Belum sempat saya menolaknya, ia sudah mengeluarkan beberapa gelas minuman kemasan yang sama, kemudian dibagikan kepada seluruh penumpang dalam angkot,termasuk seorang mahasiswa di sebelahnya. Mahasiswa itu, seorang non muslim. Dengan sangat sopan ia menolak pemberian lelaki paruh baya itu. "Saya bukan muslim, saya tidak berpuasa, terima kasih," ujarnya sopan. Lelaki itu tak mau kalah, ia tetap menyodorkan minuman itu, dan, "Ini bulan berkah,
keberkahan puasa bukan hanya untuk kami yang muslim, bahkan juga untuk orang diluar muslim," kata-kata itu teramat menyentuh batin saya, dan saya yakin juga bagi mahasiswa itu. "Nama saya Muslim" begitu ia memperkenalkan dirinya kepada saya. Nama yang sangat mewakili perbuatannya. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, dan seorang muslim semestinya menjadi rahmat bagi semua orang, tidak terkecuali. Seorang muslim ialah yang senantiasa menebar kasih sayang kepada sesama, tak peduli ia berbeda agama. Dan Pak Muslim telah mengajarkan langsung kan hal-hal yang selama ini masih sering menjadi materi dasar di berbagai pengajian dan forum keagamaan yang kita ikuti. Pak Muslim bukan seorang ustadz, bukan ulama, dia juga tidak banyak berbicara di atas mimbar, di televisi, tapi apa yang baru saja dilakukannya di hadapan saya, jauh lebih
mengagumkan dari sekadar kata-kata indah yang terumbar di berbagai mimbar dan corong pengeras suara. Sungguh saya malu, terlalu sering berbicara dan tak berupaya mengimbanginya dengan amal nyata. Kalau mau dihitung, sedikit sekali yang sudah saya kerjakan untuk membuktikan betapa Islam itu benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam, bagi
semua umat, tidak terkecuali. Jati diri seorang muslim bukan ditunjukkan dengan simbol, bendera dan kata-kata. Sesungguhnya, jati diri itu tertanam dalam jiwa yang kemudian tercermin dalam perilaku dan perbuatannya sehari-hari. Pakaian yang kita kenakan hanya menunjukkan fisik kemusliman kita, tapi kesejatian seorang muslim lebih dipancarkan dari
kebaikan-kebaikan yang kita kerjakan. Pakaian seorang muslim yang sebenarnya, adalah
kata-kata baik penuh hikmah dan perbuatan yang mengandung keberkahan bagi siapa saja, tidak terkecuali. Nama saya bukan Muslim, tapi saya seorang muslim. Semoga saya bisa seperti Pak Muslim.

Bayu Gawtama

money can buy happiness lho

buat anda yg masih ragu apakah uang dapat membeli kebahagiaan , silahakan baca artikel ini. mungkin anda masih salah cara membelanjakan uangnya jika anda belum bahagia;)

WASHINGTON (Reuters) - Money can buy happiness, but only if you spend it on someone else, researchers reported on Thursday. Spending as little as $5 a day on someone else could significantly boost happiness, the team at the University of British Columbia and Harvard Business School found. Their experiments on more than 630 Americans showed they were measurably happier when they spent money on others -- even if they thought spending the money on themselves would make them happier. "We wanted to test our theory that how people spend their money is at least as important as how much money they earn," said Elizabeth Dunn, a psychologist at the University of British Columbia. They asked their 600 volunteers first to rate their general happiness, report their annual income and detail their monthly spending including bills, gifts for themselves, gifts for others and donations to charity. "Regardless of how much income each person made, those who spent money on others reported greater happiness, while those who spent more on themselves did not," Dunn said in a statement. Dunn's team also surveyed 16 employees at a company in Boston before and after they received an annual profit-sharing bonus of between $3,000 and $8,000. "Employees who devoted more of their bonus to pro-social spending experienced greater happiness after receiving the bonus, and the manner in which they spent that bonus was a more important predictor of their happiness than the size of the bonus itself," they wrote in their report, published in the journal Science. "Finally, participants who were randomly assigned to spend money on others experienced greater happiness than those assigned to spend money on themselves," they said. They gave their volunteers $5 or $20 and half got clear instructions on how to spend it. Those who spent the money on someone or something else reported feeling happier about it. "These findings suggest that very minor alterations in spending allocations -- as little as $5 -- may be enough to produce real gains in happiness on a given day," Dunn said. This could also explain why people are no happier even though U.S. society is richer. "Indeed, although real incomes have surged dramatically in recent decades, happiness levels have remained largely flat within developed countries across time," they wrote. (Reporting by Maggie Fox, editing by Will Dunham and Todd Eastham)

great love story

ini kisah cintanya mantap banget buat pelajaran semua orang. enjoy :

Ketika Derita Mengabadikan Cinta

"Kini tiba saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr. Mamduh Hasan Al-Ganzouri . Beliau adalah Ketua Ikatan Dokter Kairo dan Dikrektur Rumah Sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf terkemuka di Timur Tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua mempelai. Kepada Professor dipersilahkan. .."

Suara pembawa acara walimatul urs itu menggema di seluruh ruangan resepsi pernikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di tepi sungai Nil, Kairo. Seluruh hadirin menanti dengan penasaran, apa kiranya yang akan disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-nanti mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan dengan kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering nongol di televisi itu.

Sejurus kemudian, seorang laki-laki separuh baya berambut putih melangkah menuju podium. Langkahnya tegap. Air muka di wajahnya memancarkan wibawa. Kepalanya yang sedikit botak, meyakinkan bahwa ia memang seorang ilmuan berbobot. Sorot matanya yang tajam dan kuat, mengisyaratkan pribadi yang tegas. Begitu sampai di podium, kamera video dan lampu sorot langsung shoot ke arahnya.

Sesaat sebelum bicara, seperti biasa, ia sentuh gagang kacamatanya, lalu... Bismillah, alhamdulillah, washalatu was salamu'ala Rasulillah, amma ba'du. Sebelumnya saya mohon ma'af , saya tidak bisa memberi nasihat lazimnya para ulama, para mubhaligh dan para ustadz. Namun pada kesempatan kali ini perkenankan saya bercerita... Cerita yang hendak saya sampaikan kali ini bukan fiktif belaka dan bukan cerita biasa. Tetapi sebuah pengalaman hidup yang tak ternilai harganya, yang telah saya kecap dengan segenap jasad dan jiwa saya. Harapan saya, mempelai berdua dan hadirin sekalian yang dimuliakan Allah bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang dikandungnya. Ambilah mutiaranya dan buanglah lumpurnya. Saya berharap kisah nyata saya ini bisa melunakkan hati yang keras, melukiskan nuansa-nuansa cinta dalam kedamaian, serta menghadirkan kesetiaan pada segenap hati yang menangkapnya.

Tiga puluh tahun yang lalu ... Saya adalah seorang pemuda, hidup di tengah keluarga bangsawan menengah ke atas. Ayah saya seorang perwira tinggi, keturunan "Pasha" yang terhormat di negeri ini. Ibu saya tak kalah terhormatnya, seorang lady dari keluarga aristokrat terkemuka di Ma'adi, ia berpendidikan tinggi, ekonom jebolan Sorbonne yang memegang jabatan penting dan sangat dihormati kalangan elit politik di negeri ini.

Saya anak sulung, adik saya dua, lelaki dan perempuan. Kami hidup dalam suasana aristokrat dengan tatanan hidup tersendiri. Perjalanan hidup sepenuhnya diatur dengan undang-undang dan norma aristokrat. Keluarga besar kami hanya mengenal pergaulan dengan kalangan aristokrat atau kalangan high class yang sepadan! Entah kenapa saya merasa tidak puas dengan cara hidup seperti ini. Saya merasa terkukung dan terbelenggu dengan strata sosial yang didewa-dewakan keluarga. Saya tidak merasakan benar hidup yang saya cari. Saya lebih merasa hidup justru saat bergaul dengan teman-teman dari kalangan bawah yang menghadapi hidup dengan penuh rintangan dan perjuangan.

Hal ini ternyata membuat gusar keluarga saya, mereka menganggap saya ceroboh dan tidak bisa menjaga status sosial keluarga. Pergaulan saya dengan orang yang selalu basah keringat dalam mencari pengganjal perut dianggap memalukan keluarga. Namun saya tidak peduli.

Karena ayah memperoleh warisan yan sangat besar dari kakek, dan ibu mampu mengembangkannya dengan berlipat ganda, maka kami hidup mewah dengan selera tinggi. Jika musim panas tiba, kami biasa berlibur ke luar negri, ke Paris, Roma, Sydney atau kota besar dunia lainnya. Jika berlibur di dalam negeri ke Alexandria misalnya, maka pilihan keluarga kami adalah hotel San Stefano atau hotel mewah di Montaza yang berdekatan dengan istana Raja Faruq.

Begitu masuk fakultas kedokteran, saya dibelikan mobil mewah. Berkali-kali saya minta pada ayah untuk menggantikannya dengan mobil biasa saja, agar lebih enak bergaul dengan teman-teman dan para dosen. Tetapi beliau menolak mentah-mentah. "Justru dengan mobil mewah itu kamu akan dihormati siapa saja" tegas ayah. Terpaksa saya pakai mobil itu meskipun dalam hati saya membantah habis-habisan pendapat materialis ayah. Dan agar lebih nyaman di hati, saya parkir mobil itu agak jauh dari tempat kuliah.

Ketika itu saya jatuh cinta pada teman kuliah. Seorang gadis yang penuh pesona lahir batin. Saya tertarik dengan kesederhanaan, kesahajaan, dan kemuliaan ahlaknya. Dari keteduhan wajahnya saya menangkap dalam relung hatinya tersimpan kesetiaan dan kelembutan tiada tara. Kecantikan dan kecerdasannya sangat menajubkan. Ia gadis yang beradab dan berprestasi, sama seperti saya.

Gayung pun bersambut. Dia ternyata juga mencintai saya. Saya merasa telah menemukan pasangan hidup yang tepat. Kami berjanji untuk menempatkan cinta ini dalam ikatan suci yang diridhai Allah, yaitu ikatan pernikahan. Akhirnya kami berdua lulus dengan nilai tertinggi di fakultas. Maka datanglah saat untuk mewujudkan impian kami berdua menjadi kenyataan. Kami ingin memadu cinta penuh bahagia di jalan yang lurus. Saya buka keinginan saya untuk melamar dan menikahi gadis pujaan hati pada keluarga. Saya ajak dia berkunjung ke rumah. Ayah, ibu, dan saudara-saudara saya semuanya takjub dengan kecantikan, kelembutan, dan kecerdasannya. Ibu saya memuji cita rasanya dalam memilih warna pakaian serta tutur bahasanya yang halus.

Usai kunjungan itu, ayah bertanya tentang pekerjaan ayahnya. Begitu saya beritahu, serta merta meledaklah badai kemarahan ayah dan membanting gelas yang ada di dekatnya. Bahkan beliau mengultimatum: Pernikahan ini tidak boleh terjadi selamanya! Beliau menegaskan bahwa selama beliau masih hidup rencana pernikahan dengan gadis berakhlak mulia itu tidak boleh terjadi. Pembuluh otak saya nyaris pecah pada saat itu menahan remuk redam kepedihan batin yang tak terkira.

Hadirin semua, apakah anda tahu sebabnya? Kenapa ayah saya berlaku sedemikian sadis? Sebabnya, karena ayah calon istri saya itu tukang cukur....tukang cukur, ya... sekali lagi tukang cukur! Saya katakan dengan bangga. Karena, meski hanya tukang cukur, dia seorang lelaki sejati. Seorang pekerja keras yang telah menunaikan kewajibannya dengan baik kepada keluarganya. Dia telah mengukir satu prestasi yang tak banyak dilakukan para bangsawan "Pasha".

Lewat tangannya ia lahirkan tiga dokter, seorang insinyur dan seorang letnan, meskipun dia sama sekali tidak mengecap bangku pendidikan. Ibu, saudara dan semua keluarga berpihak kepada ayah. Saya berdiri sendiri, tidak ada yang membela. Pada saat yang sama adik saya membawa pacarnya yang telah hamil 2 bulan ke rumah. Minta direstui. Ayah ibu langsung merestui dan menyiapkan biaya pesta pernikahannya sebesar 500 ribu ponds. Saya protes kepada mereka, kenapa ada perlakuan tidak adil seperti ini? Kenapa saya yang ingin bercinta di jalan yang lurus tidak direstui, sedangkan adik saya yang jelas-jelas telah berzina, bergonta-ganti pacar dan akhirnya menghamili pacarnya yang entah yang ke berapa di luar akad nikah malah direstui dan diberi fasilitas maha besar? Dengan enteng ayah menjawab. "Karena kamu memilih pasangan hidup dari strata yang salah dan akan menurunkan martabat keluarga, sedangkan pacar adik kamu yang hamil itu anak menteri, dia akan menaikkan martabat keluarga besar Al Ganzouri."

Hadirin semua, semakin perih luka dalam hati saya. Kalau dia bukan ayah saya, tentu sudah saya maki habis-habisan. Mungkin itulah tanda kiamat sudah dekat, yang ingin hidup bersih dengan menikah dihalangi, namun yang jelas berzina justru difasilitasi. Dengan menyebut asma Allah, saya putuskan untuk membela cinta dan hidup saya. Saya ingin buktikan pada siapa saja, bahwa cara dan pasangan bercinta pilihan saya adalah benar. Saya tidak ingin apa-apa selain menikah dan hidup baik-baik sesuai dengan tuntunan suci yang saya yakini kebenarannya. Itu saja.

Saya bawa kaki ini melangkah ke rumah kasih dan saya temui ayahnya. Dengan penuh kejujuran saya jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dengan harapan beliau berlaku bijak merestui rencana saya. Namun, la haula wala quwwata illa billah, saya dikejutkan oleh sikap beliau setelah mengetahui penolakan keluarga saya. Beliaupun menolak mentah-mentah untuk mengawinkan putrinya dengan saya. Ternyata beliau menjawabnya dengan reaksi lebih keras, beliau tidak menganggapnya sebagai anak jika tetap nekad menikah dengan saya.

Kami berdua bingung, jiwa kami tersiksa. Keluarga saya menolak pernikahan ini terjadi karena alasan status sosial , sedangkan keluarga dia menolak karena alasan membela kehormatan. Berhari-hari saya dan dia hidup berlinang air mata, beratap dan bertanya kenapa orang-orang itu tidak memiliki kesejukan cinta? Setelah berpikir panjang, akhirnya saya putuskan untuk mengakhiri penderitaan ini. Suatu hari saya ajak gadis yang saya cintai itu ke kantor ma'dzun syari (petugas pencatat nikah) disertai 3 orang sahabat karibku. Kami berikan identitas kami dan kami minta ma'dzun untuk melaksanakan akad nikah kami secara syari'ah mengikuti mahzab imam Hanafi. Ketika Ma'dzun menuntun saya, "Mamduh, ucapkanlah kalimat ini: Saya terima nikah kamu sesuai dengan sunatullah wa rasulih dan dengan mahar yang kita sepakati bersama serta dengan memakai mahzab Imam Abu Hanifah."

Seketika itu bercucuranlah air mata saya, air mata dia dan air mata 3 sahabat saya yang tahu persis detail perjalanan menuju akad nikah itu. Kami keluar dari kantor itu resmi menjadi suami-isteri yang sah di mata Allah SWT dan manusia. Saya bisikkan ke istri saya agar menyiapkan kesabaran lebih, sebab rasanya penderitaan ini belum berakhir. Seperti yang saya duga, penderitaan itu belum berakhir, akad nikah kami membuat murka keluarga. Prahara kehidupan menanti di depan mata.

Begitu mencium pernikahan kami, saya diusir oleh ayah dari rumah. Mobil dan segala fasilitas yang ada disita. Saya pergi dari rumah tanpa membawa apa-apa. Kecuali tas kumal berisi beberapa potong pakaian dan uang sebanyak 4 pound saja! Itulah sisa uang yang saya miliki sehabis membayar ongkos akad nikah di kantor ma'dzun. Begitu pula dengan istriku, ia pun diusir oleh keluarganya. Lebih tragis lagi ia hanya membawa tas kecil berisi pakaian dan uang sebanyak 2 pound, tak lebih! Total kami hanya pegang uang 6 pound atau 2 dolar!!!

Ah, apa yang bisa kami lakukan dengan uang 6 pound? Kami berdua bertemu di jalan layaknya gelandangan. Saat itu adalah bulan Februari, tepat pada puncak musim dingin. Kami menggigil, rasa cemas, takut, sedih dan sengsara campur aduk menjadi satu. Hanya saja saat mata kami yang berkaca-kaca bertatapan penuh cinta dan jiwa menyatu dalam dekapan kasih sayang , rasa berdaya dan hidup menjalari sukma kami. "Habibi, maafkan kanda yang membawamu ke jurang kesengsaraan seperti ini. Maafkan Kanda!" "Tidak... Kanda tidak salah, langkah yang kanda tempuh benar. Kita telah berpikir benar dan bercinta dengan benar. Merekalah yang tidak bisa menghargai kebenaran. Mereka masih diselimuti cara berpikir anak kecil. Suatu ketika mereka akan tahu bahwa kita benar dan tindakan mereka salah. Saya tidak menyesal dengan langkah yang kita tempuh ini.

Percayalah, insya Allah, saya akan setia mendampingi kanda, selama kanda tetap setia membawa dinda ke jalan yang lurus. Kita akan buktikan kepada mereka bahwa kita bisa hidup dan jaya dengan keyakinan cinta kita. Suatu ketika saat kita gapai kejayaan itu kita ulurkan tangan kita dan kita berikan senyum kita pada mereka dan mereka akan menangis haru. Air mata mereka akan mengalir deras seperti derasnya air mata derita kita saat ini," jawab isteri saya dengan terisak dalam pelukan. Kata-katanya memberikan sugesti luar biasa pada diri saya. Lahirlah rasa optimisme untuk hidup. Rasa takut dan cemas itu sirna seketika. Apalagi teringat bahwa satu bulan lagi kami akan diangkat menjadi dokter. Dan sebagai lulusan terbaik masing-masing dari kami akan menerima penghargaan dan uang sebanyak 40 pound.

Malam semakin melarut dan hawa dingin semakin menggigit. Kami duduk di emperan toko berdua sebagai gembel yang tidak punya apa-apa. Dalam kebekuan, otak kami terus berputar mencari jalan keluar. Tidak mungkin kami tidur di emperan toko itu. Jalan keluar pun datang juga. Dengan sisa uang 6 pound itu kami masih bisa meminjam sebuah toko selama 24 jam. Saya berhasil menghubungi seorang teman yang memberi pinjaman sebanyak 50 pound. Ia bahkan mengantarkan kami mencarikan losmen ala kadarnya yang murah. Saat kami berteduh dalam kamar sederhana, segera kami disadarkan kembali bahwa kami berada di lembah kehidupan yang susah, kami harus mengarunginya berdua dan tidak ada yang menolong kecuali cinta, kasih sayang dan perjuangan keras kami berdua serta rahmat Allah SWT.

Kami hidup dalam losmen itu beberapa hari, sampai teman kami berhasil menemukan rumah kontrakan sederhana di daerah kumuh Syubra Khaimah. Bagi kaum aristokrat, rumah kontrakan kami mungkin dipandang sepantasnya adalah untuk kandang binatang kesayangan mereka. Bahkan rumah binatang kesayangan mereka mungkin lebih bagus dari rumah kontrakan kami. Namun bagi kami adalah hadiah dari langit. Apapun bentuk rumah itu, jika seorang gelandangan tanpa rumah menemukan tempat berteduh ia bagai mendapat hadiah agung dari langit. Kebetulan yang punya rumah sedang membutuhkan uang, sehingga dia menerima akad sewa tanpa uang jaminan dan uang administrasi lainnya. Jadi sewanya tak lebih dari 25 pound saja untuk 3 bulan.

Betapa bahagianya kami saat itu, segera kami pindah kesana. Lalu kami pergi membeli perkakas rumah untuk pertama kalinya. Tak lebih dari sebuah kasur kasar dari kapas, dua bantal, satu meja kayu kecil, dua kursi dan satu kompor gas sederhana sekali, kipas dan dua cangkir dari tanah, itu saja... tak lebih. Dalam hidup bersahaja dan belum dikatakan layak itu, kami merasa tetap bahagia, karena kami selalu bersama. Adakah di dunia ini kebahagiaan melebihi pertemuan dua orang yang diikat kuatnya cinta? Hidup bahagia adalah hidup dengan gairah cinta. Dan kenapakah orang-orang di dunia merindukan surga di akhirat? Karena di surga Allah menjanjikan cinta.

Ah, saya jadi teringat perkataan Ibnu Qayyim, bahwa nikmatnya persetubuhan cinta yang dirasa sepasang suami-isteri di dunia adalah untuk memberikan gambaran setetes nikmat yang disediakan oleh Allah di surga. Jika percintaan suami-isteri itu nikmat, maka surga jauh lebih nikmat dari semua itu. Nikmat cinta di surga tidak bisa dibayangkan. Yang paling nikmat adalah cinta yang diberikan oleh Allah kepada penghuni surga , saat Allah memperlihatkan wajah-Nya. Dan tidak semua penghuni surga berhak menikmati indahnya wajah Allah SWT. Untuk nikmat cinta itu, Allah menurunkan petunjuknya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Yang konsisten mengikuti petunjuk Allah-lah yang berhak memperoleh segala cinta di surga. Melalui penghayatan cinta ini, kami menemukan jalan-jalan lurus mendekatkan diri kepada-Nya.

Istri saya jadi rajin membaca Al-Qur'an, lalu memakai jilbab, dan tiada putus shalat malam. Di awal malam ia menjelma menjadi Rabi'ah Adawiyah yang larut dalam samudra munajat kepada Tuhan. Pada waktu siang ia adalah dokter yang penuh pengabdian dan belas kasihan. Ia memang wanita yang berkarakter dan berkepribadian kuat, ia bertekad untuk hidup berdua tanpa bantuan siapapun, kecuali Allah SWT. Dia juga seorang wanita yang pandai mengatur keuangan. Uang sewa sebanyak 25 pound yang tersisa setelah membayar sewa rumah cukup untuk makan dan transportasi selama sebulan.

Tetanggga-tetangga kami yang sederhana sangat mencintai kami, dan kamipun mencintai mereka. Mereka merasa kasihan melihat kemelaratan dan derita hidup kami, padahal kami berdua adalah dokter. Sampai-sampai ada yang bilang tanpa disengaja,"Ah, kami kira para dokter itu pasti kaya semua, ternyata ada juga yang melarat sengsara seperti Mamduh dan isterinya." Akrabnya pergaulan kami dengan para tetangga banyak mengurangi nestapa kami. Beberapa kali tetangga kami menawarkan bantuan-bantuan kecil layaknya saudara sendiri. Ada yang menawarkan kepada isteri agar menitipkan saja cuciannya pada mesin cuci mereka karena kami memang dokter yang sibuk. Ada yang membelikan kebutuhan dokter. Ada yang membantu membersihkan rumah. Saya sangat terkesan dengan pertolongan- pertolongan mereka. Kehangatan tetangga itu seolah-olah pengganti kasarnya perlakuan yang kami terima dari keluarga kami sendiri. Keluarga kami bahkan tidak terpanggil sama sekali untuk mencari dan mengunjungi kami. Yang lebih menyakitkan mereka tidak membiarkan kami hidup tenang.

Suatu malam, ketika kami sedang tidur pulas, tiba-tiba rumah kami digedor dan didobrak oleh 4 bajingan kiriman ayah saya. Mereka merusak segala perkakas yang ada. Meja kayu satu-satunya, mereka patah-patahkan, begitu juga dengan kursi. Kasur tempat kami tidur satu-satunya mereka robek-robek. Mereka mengancam dan memaki kami dengan kata-kata kasar. Lalu mereka keluar dengan ancaman, "Kalian tak akan hidup tenang, karena berani menentang Tuan Pasha."

Yang mereka maksudkan dengan Tuan "Pasha" adalah ayah saya yang kala itu pangkatnya naik menjadi jendral. Ke-empat bajingan itu pergi. Kami berdua berpelukan, menangis bareng berbagi nestapa dan membangun kekuatan. Lalu kami tata kembali rumah yang hancur. Kami kumpulkan lagi kapas-kapas yang berserakan, kami masukan lagi ke dalam kasur dan kami jahit kasur yang sobek-sobek tak karuan itu. Kami tata lagi buku-buku yang berantakan. Meja dan kursi yang rusak itu berusaha kami perbaiki. Lalu kami tertidur kecapaian dengan tangan erat bergenggaman, seolah eratnya genggaman inilah sumber rasa aman dan kebahagiaan yang meringankan intimidasi hidup ini.

Benar, firasat saya mengatakan ayah tidak akan membiarkan kami hidup tenang. Saya mendapat kabar dari seorang teman bahwa ayah telah merancang skenario keji untuk memenjarakan isteri saya dengan tuduhan wanita tuna susila. Semua orang juga tahu kuatnya intelijen militer di negeri ini. Mereka berhak melaksanakan apa saja dan undang-undang berada di telapak kaki mereka. Saya hanya bisa pasrah total kepada Allah mendengar hal itu. Dan Masya Allah! Ayah telah merancang skenario itu dan tidak mengurungkan niat jahatnya itu, kecuali setelah seorang teman karibku berhasil memperdaya beliau dengan bersumpah akan berhasil membujuk saya agar menceraikan isteri saya. Dan meminta ayah untuk bersabar dan tidak menjalankan skenario itu , sebab kalau itu terjadi pasti pemberontakan saya akan menjadi lebih keras dan bisa berbuat lebih nekad. Tugas temanku itu adalah mengunjungi ayahku setiap pekan sambil meminta beliau sabar, sampai berhasil meyakinkan saya untuk mencerai isteriku. Inilah skenario temanku itu untuk terus mengulur waktu, sampai ayah turun marahnya dan melupakan rencana kejamnya. Sementara saya bisa mempersiapkan segala sesuatu lebih matang.

Beberapa bulan setelah itu datanglah saat wajib militer. Selama satu tahun penuh saya menjalani wajib militer. Inilah masa yang saya takutkan, tidak ada pemasukan sama sekali yang saya terima kecuali 6 pound setiap bulan. Dan saya mesti berpisah dengan belahan jiwa yang sangat saya cintai. Nyaris selama 1 tahun saya tidak bisa tidur karena memikirkan keselamatan isteri tercinta. Tetapi Allah tidak melupakan kami, Dialah yang menjaga keselamatan hamba-hamba- Nya yang beriman. Isteri saya hidup selamat bahkan dia mendapatkan kesempatan magang di sebuah klinik kesehatan dekat rumah kami. Jadi selama satu tahun ini, dia hidup berkecukupan dengan rahmat Allah SWT.

Selesai wajib militer, saya langsung menumpahkan segenap rasa rindu kepada kekasih hati. Saat itu adalah musim semi. Musim cinta dan keindahan. Malam itu saya tatap matanya yang indah, wajahnya yang putih bersih. Ia tersenyum manis. Saya reguk segala cintanya. Saya teringat puisi seorang penyair Palestina yang memimpikan hidup bahagia dengan pendamping setia & lepas dari belenggu derita: Sambil menatap kaki langit Kukatakan kepadanya Di sana... di atas lautan pasir kita akan berbaring Dan tidur nyenyak sampai subuh tiba Bukan karna ketiadaan kata-kata Tapi karena kupu-kupu kelelahan Akan tidur di atas bibir kita Besok, oh cintaku... besok Kita akan bangun pagi sekali Dengan para pelaut dan perahu layar mereka Dan akan terbang bersama angin Seperti burung-burung

Yah... saya pun memimpikan demikian. Ingin rasanya istirahat dari nestapa dan derita. Saya utarakan mimpi itu kepada istri tercinta. Namun dia ternyata punya pandangan lain. Dia malah bersih keras untuk masuk program Magister bersama! "Gila... ide gila!!!" pikirku saat itu. Bagaimana tidak...ini adalah saat paling tepat untuk pergi meninggalkan Mesir dan mencari pekerjaan sebagai dokter di negara Teluk, demi menjauhi permusuhan keluarga yang tidak berperasaan. Tetapi istri saya tetap bersikukuh untuk meraih gelar Magister dan menjawab logika yang saya tolak: "Kita berdua paling berprestasi dalam angkatan kita dan mendapat tawaran dari Fakultas sehingga akan mendapatkan keringanan biaya, kita harus sabar sebentar menahan derita untuk meraih keabadian cinta dalam kebahagiaan. Kita sudah kepalang basah menderita, kenapa tidak sekalian kita rengguk sum-sum penderitaan ini. Kita sempurnakan prestasi akademis kita, dan kita wujudkan mimpi indah kita."

Ia begitu tegas. Matanya yang indah tidak membiaskan keraguan atau ketakutan sama sekali. Berhadapan dengan tekad baja istriku, hatiku pun luluh. Kupenuhi ajakannya dengan perasaan takjub akan kesabaran dan kekuatan jiwanya. Jadilah kami berdua masuk Program Magister. Dan mulailah kami memasuki hidup baru yang lebih menderita. Pemasukan pas-pasan, sementara kebutuhan kuliah luar biasa banyaknya, dana untuk praktek, buku, dll. Nyaris kami hidup laksana kaum Sufi, makan hanya dengan roti dan air. Hari-hari yang kami lalui lebih berat dari hari-hari awal pernikahan kami. Malam hari kami lalui bersama dengan perut kosong, teman setia kami adalah air keran.

Masih terekam dalam memori saya, bagaimana kami belajar bersama dalam suatu malam sampai didera rasa lapar yang tak terperikan, kami obati dengan air. Yang terjadi malah kami muntah-muntah. Terpaksa uang untuk beli buku kami ambil untuk pengganjal perut.

Siang hari, jangan tanya... kami terpaksa puasa. Dari keterpaksaan itu, terjelmalah kebiasaan dan keikhlasan. Meski demikian melaratnya, kami merasa bahagia. Kami tidak pernah menyesal atau mengeluh sedikitpun. Tidak pernah saya melihat istri saya mengeluh, menagis dan sedih ataupun marah karena suatu sebab. Kalaupun dia menangis, itu bukan karena menyesali nasibnya, tetapi dia malah lebih kasihan kepada saya. Dia kasihan melihat keadaan saya yang asalnya terbiasa hidup mewah, tiba-tiba harus hidup sengsara layaknya gelandangan. Sebaliknya, sayapun merasa kasihan melihat keadaannya, dia yang asalnya hidup nyaman dengan keluarganya, harus hidup menderita di rumah kontrakan yang kumuh dan makan ala kadarnya.

Timbal balik perasaan ini ternyata menciptakan suasana mawaddah yang luar biasa kuatnya dalam diri kami. Saya tidak bisa lagi melukiskan rasa sayang, hormat, dan cinta yang mendalam padanya. Setiap kali saya angkat kepala dari buku, yang tampak di depan saya adalah wajah istri saya yang lagi serius belajar. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Saya kagum pada bidadari saya ini. Merasa diperhatikan, dia akan mengangkat pandangannya dari buku dan menatap saya penuh cinta dengan senyumnya yang khas. Jika sudah demikian, penderitaan terlupakan semua. Rasanya kamilah orang yang paling berbahagia di dunia ini. "Allah menyertai orang-orang yang sabar, sayang..." bisiknya mesra sambil tersenyum. Lalu kami teruskan belajar dengan semangat membara.

Allah Maha Penyayang, usaha kami tidak sia-sia. Kami berdua meraih gelar Magister dengan waktu tercepat di Mesir. Hanya 2 tahun saja! Namun, kami belum keluar dari derita. Setelah meraih gelar Magister pun kami masih hidup susah, tidur di atas kasur tipis dan tidak ada istilah makan enak dalam hidup kami. Sampai akhirnya rahmat Allah datang juga. Setelah usaha keras, kami berhasil meneken kontrak kerja di sebuah rumah sakit di Kuwait. Dan untuk pertama kalinya, setelah 5 tahun berselimut derita dan duka, kami mengenal hidup layak dan tenang. Kami hidup di rumah yang mewah, merasakan kembali tidur di kasur empuk dan kembali mengenal masakan lezat.

Dua tahun setelah itu, kami dapat membeli villa berlantai dua di Heliopolis, Kairo. Sebenarnya, saya rindu untuk kembali ke Mesir setelah memiliki rumah yang layak. Tetapi istriku memang 'edan'. Ia kembali mengeluarkan ide gila, yaitu ide untuk melanjutkan program Doktor Spesialis di London, juga dengan logika yang sulit saya tolak: "Kita dokter yang berprestasi. Hari-hari penuh derita telah kita lalui, dan kita kini memiliki uang yang cukup untuk mengambil gelar Doktor di London. Setelah bertahun-tahun hidup di lorong kumuh, tak ada salahnya kita raih sekalian jenjang akademis tertinggi sambil merasakan hidup di negara maju. Apalagi pihak rumah sakit telah menyediakan dana tambahan."

Kucium kening istriku, dan bismillah... kami berangkat ke London. Singkatnya, dengan rahmat Allah, kami berdua berhasil menggondol gelar Doktor dari London. Saya spesialis syaraf dan istri saya spesialis jantung. Setelah memperoleh gelar doktor spesialis, kami meneken kontrak kerja baru di Kuwait dengan gaji luar biasa besarnya. Bahkan saya diangkat sebagai direktur rumah sakit, dan istri saya sebagai wakilnya! Kami juga mengajar di Universitas.

Kami pun dikaruniai seorang putri yang cantik dan cerdas. Saya namai dia dengan nama istri terkasih, belahan jiwa yang menemaniku dalam suka dan duka, yang tiada henti mengilhamkan kebajikan. Lima tahun setelah itu, kami pindah kembali ke Kairo setelah sebelumnya menunaikan ibadah haji di Tanah Haram. Kami kembali laksana raja dan permaisurinya yang pulang dari lawatan keliling dunia. Kini kami hidup bahagia, penuh cinta dan kedamaian setelah lebih dari 9 tahun hidup menderita, melarat dan sengsara.

Mengenang masa lalu, maka bertambahlah rasa syukur kami kepada Allah swt dan bertambahlan rasa cinta kami. Ini kisah nyata yang saya sampaikan sebagai nasehat hidup. Jika hadirin sekalian ingin tahu istri saleha yang saya cintai dan mencurahkan cintanya dengan tulus, tanpa pernah surut sejak pertemuan pertama sampai saat ini, di kala suka dan duka, maka lihatlah wanita berjilbab biru yang menunduk di barisan depan kaum ibu, tepat di sebelah kiri artis berjilbab Huda Sulthan. Dialah istri saya tercinta yang mengajarkan bahwa penderitaan bisa mengekalkan cinta. Dialah Prof Dr Shiddiqa binti Abdul Aziz..."

Tepuk tangan bergemuruh mengiringi gerak kamera video menyorot sosok perempuan separoh baya yang tampak anggun dengan jilbab biru. Perempuan itu tengah mengusap kucuran air matanya. Kamera juga merekam mata Huda Sulthan yang berkaca-kaca, lelehan air mata haru kedua mempelai, dan segenap hadirin yang menghayati cerita ini dengan seksama.

Jumat, 18 Juli 2008

hidup harus bisa apapun keinginan kita

Hai temans, apa kabar?

bagaimana harimu? mudah2an menyenangkan ya...

bagaimana keinginan anda? apakah sudah terpenuhi semua?

ada yg belum? pastinya ada dong..

yah itulah manusia, keinginannya banyak.

tapi ironisnya ada yg bilang saat kita berhenti menginginkan berarti kita sudah mati,jadi teruslah berharap agar anda tetap 'hidup'.

lagipula apa sih yg membuat kita bergerak dalam hidup ini?

keinginan?


mungkin juga... kalau di film before sunset , si ethan hawke (jesse di film itu) bilang begitu sih.
dia bilang gini : " desire is the fuel of life"

Before_sunset




kalau saya sih kurang setuju dikit aja. mungkin lebih tepat kalo kebutuhanlah yang mendorong kita.

mungkin aja orang menginginkan sesuatu, tapi sebelum itu jadi kebutuhannya ,kalau baru sebatas keinginan saja pasti tidak akan cukup kuat untuk membuatnya benar2 mengejar dan bertahan untuk mencapai tujuan itu.

you have to really want it, and in order to really want it,you've got to really need it.

anyway just want to share this thought aja sih sama kalian,boleh setuju boleh gak kok,gak dilarang untuk tidak setuju,hehe.

anyway,yg jelas saya yakin Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan kita semua (ya kebutuhan,bukan keinginan) , sementara kalo keinginan kita belum tentu dipenuhi semua,hal ini karena yg namanya keinginan manusia itu terlalu banyak. ada orang bilang manusia kalau diberi 1 gunung emas akan minta yg kedua,dan seterusnya sampai dia mati juga tidak akan puas. Gunung_emas





makanya saya selalu bilang sama diri saya,untuk apapun yg saya belum punya,berarti Tuhan 'bilang' kalo itu belum saya butuhkan (atau saya harus berusaha lebih keras lagi mungkin?) dan mencoba enjoy dan menikmati serta mensyukuri apa saja yg saya punyai saat ini (you don't know what you got till you lose it ,right?)

Iyalah mending bersyukur aja apapun yg kita miliki saat ini,walaupun cuma sekedar kesehatan atau iman (ini sebenarnya tidak ternilai loh!!) ,orang koruptor dan maling aja dikasih kok sama Tuhan ,penjahat aja mau kaya dikasih juga, asalkan dia mau berusaha(walaupun dengan jalan yg tidak benar), masak sih kita yg lebih baik dari penjahat gak dikasihi atau disayangi?Thief





kan katanya Tuhan maha pengasih dan penyayang? kalo caranya bener pasti disayang dong? betul gak?

kalo gak bener? ya dikasih juga... tapi disayang? belum tentu

sudahlah gak usah dipikirin,yg penting ikhtiar saja dalam hidup ini.

seperti kata ustad waktu ceramah sholat jumat saya beberapa waktu lalu :

berikhtiar itu seperti berlari terus menerus sampai pingsan karena memang sudah tidak kuat lagi. jadi gak pake target,usaha aja terus sampai gak kuat lagi.

jadi ngingetin sama film forrest gump ya? ini dia contoh manusia beriktiar, dia cuma selalu berusaha yg terbaik dalam segala yg dia lakukan tanpa mikirin kata orang lain. akhirnya dia bisa juara lari ,juara tenis meja, paling cepat dalam menyusun senapan. dia cuma gagal dalam masalah percintaan saja (kasian ya??) Forrest_run

ya ,but that's life ,semua orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

gak mungkin kan burung belajar berenang bisa lebih cepat dari ikan yang memang sudah dilahirkan untuk berenang? dan juga sebaliknya?

ikan ya ikan,burung ya burung, temukan kekuatan kita masing-masing,gali potensi diri kita,gak usah risau dengan kekurangan kita, coba terus ,perbaiki.

kita adalah mahluk paling mulia dengan segala potensi diri yg tidak berbatas,apapun yg kita mau pasti bisa. kalo belum? latih lagi. jangan jadikan kegagalan alasan anda berhenti,justru jadikan alasan untuk mencoba lebih banyak,lebih lama,lebih serius.

jangan pernah menyerah,kayak forrest gump

mudah2an bisa seperti itu ya guys?

bagaimana?

bisa?

bisa dong...


didot

Rabu, 16 Juli 2008

ojek ala silver bird


guys udah tahu belum? sekarang udah ada ojek taxi alias taxi dengan memakai motor. namanya limo bike.



beritanya disini

kelasnya juga premium ,dengan scooter piaggio fly warna kuning, wah... jadi pengen nyoba,hehehe. jangan kuatir buat cw2 yg pake rok ,disediakan penutup rok,dan shower cap buat dipakai sebelum helm ,jadi higienis ,karena shower capnya sekali pake buang.

ternyata di luar sana udah banyak yg make seperti ini,bahkan sampai di inggris juga ada kok!!! baca deh disini

kreatif dan pas melihat peluang. saya yakin akan sukses,seperti juga silver bird dengan mercynya. mudah2an saja begitu...

filosofi bahagia


Dunia_sophie_cover


hmmm baru selesai baca buku dunia sophie , gila ini ceritanya edan twisting abis. you guys just have to read for yourself deh. padahal kayaknya si penulis cuma bermaksud mengajarkan filsafat dari jamannya socrates sampai dengan freud dengan bahasa yg mudah dipahami anak2 kecil sekalipun. akhirnya saya sendiri jadi bisa inget kalo socrates itu gurunya plato dan plato juga akhirnya jadi gurunya aristoteles,dan para filosof besar lainnya dalam sejarah beserta esensi semua ajaran mereka.

dari jaman dulu memang udah dikasih tau sama para filsosof2 handal ini,kalo manusia hidup itu sebenarnya mencari kebahagiaan, bukan yg lainnnya. ya cuma kebanyakan orang di dunia ini sering menyalahartikan kebahagiaan dengan kesenangan. katannya mau bahagia tapi yg dikejar sebenarnya kesenangan belaka.

ada cerita di buku itu yg saya ingat tentang seorang filosof yg hidup di dalam tong ,namanya diogenes,karena saking miskinnya, dia itu gak punya apa2 kecuali tong itu dan pakaian yg dikenakannya saja. tapi orang ini selalu merasa bahagia hidupnya,dan tidak pernah merasa kekurangan. suatu hari pada saat dia sedang menikmati sinar matahari ,sang raja (alexander agung) datang kepadanya menawarkan bantuan apa yg bisa diberikannya untuk diogenes. (diogenes merupakan seorang bijak dengan banyak murid sebenarnya,jadi sebenarnya dia hidup seperti itu karena memilih demikian), lalu dia cuma minta si raja untuk menyingkir dari hadapannya saja,karena bayangan sang raja rupanya menghalangi sinar matahari. sang raja pun kemudian menyingkir. rupanya orang miskin ini tidaklah kalah kaya dengan sang raja yg punya segalanya, dalam artian mentalitasnya lho,bukan arti harafiahnya. ini sedikit ceritanya yg berhasil saya cari lewat paman google dalam bahasa inggris :

Once he was captured by pirates and sold as a slave, but even this did not subdue him, for on being asked what he could do he declared he could "govern men," and urged the crier to ask, "Who wants to buy a master?" The man who bought him set him free, and afterwards employed him to teach his children. That is how Diogenes happened to be in Corinth when Alexander the Great was passing that way. To that great Macedonian king, who considered himself the "son of a god" and to whom all had knelt in homage almost worship, the visit to Diogenes was something of a shock. He found him in one of the poorer streets, seated in his tub, enjoying the sun and utterly indifferent as to who his visitor might be. Astonished, the king said, "I am Alexander."

The answer came as proudly, "And I am Diogenes."

Alexander then said, "Have you no favor to ask of me?"

"Yes," Diogenes replied, "to get out of my sunlight."

Far from being angry with him, Alexander seemed to respect and admire a man strong enough to be indifferent to his presence, and said, "Were I not Alexander, I would be Diogenes."

ada pepatah mengenai cerita ini dalam bahasa inggris yg bagus : a tub was large enough for diogenes , but a world was too little for alexander.

Lalu ada satu cerita lagi, saat salah seorang filosof masuk ke toko kelontong yg menjual berbagai macam barang ,dia hanya berkata kepada dirinya : " ternyata begitu banyak hal yang tidak aku butuhkan di dunia ini"
seberapa sering kita melihat orang kaya dengan mentalitas miskin? udah punya banyak hal,tapi selalu menginginkan lebih banyak lagi!!

banyak sekali rasanya disekitar kita orang kaya dengan mentalitas miskin. memang benar kalau pepatah bijak berkata : orang kaya bukanlah orang yg memiliki segalanya,tapi orang yg kebutuhannya paling sedikit.

teman yoga saya pernah bercerita ,bagaimana bosnya (seorang direktur perusahaan terkenal) yg menyuruh pembantunya membeli sebuah pepaya yg hampir busuk di kulkasnya seharga RP 2000,- , padahal jika diberi pun belum tentu dimakan oleh pembantunya. saya sampai mengurut dada mendengarnya,ada ya orang yg sepelit itu,padahal dia termasuk orang berada. bagaimana mau dibilang kaya, dia mentalitasnya selalu kurang. makanya teman teman sekalian ,janganlah bermentalitas kurang walaupun apapun keadaannya,selalu merasa kurang melulu ,mungkin ini yg dimaksud dengan miskin hati ya?

kalau resepnya bahagia gampang,
pokoknya apapun yg anda lakukan buat orang lain, itu namanya kebahagiaan. tapi apapun yg anda lakukan untuk diri sendiri itu namanya kesenangan.

kebahagiaan hanya ada dalam berbagi, yaitu mematikan sebagian ego diri anda. dan ego itu seperti perut,kalau masih lapar,selalu minta diduluin sebelum bisa memberi yang lain.



n.b : jadi inget waktu dulu sering banget ke mal kepengen beli ini dan itu, kok sekarang udah males ya beli beli lagi(secara gak ada duitnya juga sih,hehe). ternyata benar ya,contentment is the greatest wealth (cukup adalah harta terbesar)


Jumat, 11 Juli 2008

umur alias age

does age represent wisdom? hmm, dalam film starwars sih iya ya. kalo kalian ingat sama master yoda yg tubuhnya kecil dan seluruh tubuhnya berwarna hijau itu.

Yoda1



coba perhatikan dalam umurnya yg tidak muda lagi (terlihat dari rambut yg memutih dan kerutan2 di wajahnya) ,yoda adalah salah satu jedi paling bijak di film starwars.

atau mungkin figur lainnya adalah dumbledore
Dumbledore



dimana janggut putih dan rambut putih panjangnya nampaknya menjadi sebuah simbol kebijaksanaan. (yg satu ini mengingatkan juga pada tokoh di film lord of the ring,hehehe)

Saya tahu memang umur tidak selalu menunjukkan seberapa dewasa diri anda. tapi kalo boleh saya bicara,sedikitnya itu ada pengaruh juga terhadap cara pemikiran anda tentunya.

hanya sekedar mau sharing aja,lantaran kemarin saya masih menemui ada salah seorang rekan saya yang sudah berumur diatas kepala 3 (30 keatas) tapi pada saat mempunyai masalah dengan pacarnya masih meminta orangtuanya untuk menyelesaikan persoalannya tersebut.

kayak kata sebuah iklan,menjadi tua itu pasti,menjadi dewasa itu pilihan.

tapi yg jelas jika kita hanya melihat siapa yg bicara dari umurnya ,maka kita akan gagal untuk melihat apa pesan yg disampaikan.

salah seorang guru kehidupan saya berkata, kebenaran adalah kebenaran,siapapun yg menyampaikannya,sekalipun dia seorang yang tidak benar(kurang baik).

karena itu janganlah melihat kepada orangnya , tapi dengarlah apa yg hendak disampaikannya. dengan demikian umur menjadi tidak relevan lagi,dan anda akan mendapatkan pandangan yg jelas tentang pesan ilahi.

karena sekali lagi,Tuhan berbicara kepada kita lewat sesama kita,gak mungkin kan,Tuhan bicara sama kita lalu ada malaikat datang kepada kita? emangnya anda siapa? nabi terakhir telah tiada,tidak ada lagi nabi,dan saya dan anda hanyalah manusia biasa yg tidak layak Tuhan kita berbicara kepada kita melalui malaikatnya, apalagi secara langsung seperti kepada nabi Musa.

apakah anda berharap langit terbelah dan mengeluarkan sinar kemudian terdengar suara yg menggelegar? plis deh ah

so does age represent wisdom? yah sedikit lah,tapi jangan tertipu penampilan luar saja ya guys. its the inner quality that really counts.

have a wonderful and glorious day

didot



n.b : buat yg suka starwars udah nonton film ini belum: revelation? silahkan download (gratis tapi guede buanget filenya) disini

sama ada 1 film lagi nih yg keren disini


enjoy

lucky number 7

tulisan yg udah lama saya buat,tapi saya tampilkan lagi,berhubung udah mau bulan agustus. kali aja ada yg mau married dan masih bingung pilih tanggal


LUCKY NUMBER 7

saya heran dengan fenomena 777 ini ,maksudnya tanggal 7 bulan 7 tahun 2007 lho. banyak banget yg married,bahkan ada seorang teman saya yg pada tanggal tersebut mendapat 4 undangan perkawinan.

kalau anda baca di koran juga semua mengatakan hal yg sama,jalanan dimana2 dipenuhi dengan janur kuning,mulai dari buncit,mampang,pejaten,dll.

and you know what? sampai2 si bakmi gm yg notabene cuma jualan bakmi aja sampai latah mengeluarkan program 777,berikut ini saya copy-kan emailnya:

Teman-teman Bakmi GM,

Ada kabar Heboh!!! dari Bakmi GM:

Khusus di hari Sabtu, tanggal 7/07/2007, Makan apa aja di Bakmi GM cuma bayar 77%* !!!

(*utk Dine-in dgn minimum belanja Rp.77.000,- sebelum pajak resto)

Jangan ketinggalan, karena ini hanya terjadi 1000 thn sekali!

Trims dan Selamat Berheboh 77.

Marketing Bakmi GM.

Nb. Bagi-bagi info ini ke teman2 lainnya untuk menambah kebahagian anda di hari khusus ini!


Bakmi_gm_777










anyway malam itu akhirnya i ended up in one of my friend's wedding juga,tepatnya di bidakara,and disitu ternyata ada beberapa kawinan juga (not only one ,just as i expected!!), and while saya sedang menuju ruangan kawinan teman saya tersebut,secara tidak sengaja ketemu deh dengan adik saya si shalin ,dan dia ternyata ke kawinan di ruangan yg satunya lagi (these are in one building,but in different rooms)

tapi kalo saya boleh punya pendapat lain, tentang this lucky number 7 thing, saya rasa lebih cocok jika dibuat tanggal 20 juli 2007,that is berarti kalo anda mau married masih ada kesempatan lho (jatuhnya di hari jumat sih,bukan sabtu seperti tanggal 777 ini)

kenapa saya berpendapat demikian ,soalnya tanggal 20-07-2007 kan lebih bagus ya gak? bisa 2007-2007,hehehe

but then again saya yakin taun depan (888) bakalan lebih rame lagi orang yg nikah dari tahun ini,especially mengingat angka 8 itu no hokinya orang chinese,so pasti kemungkinan nanti lebih banyak orang chinese yg married tanggal segitu. but for me? once again i'd prefer 20-08-2008 (2008-2008) lebih bagus aja tanggalnya,hehehe

jadi siapa yg hendak married,tut tut tut?


jakarta 8-7-2007

didot

belajar ikhlas

Guys,after beberapa lama rasanya tidak pernah lagi kuatir dalam hidup ini,rupanya beberapa hari belakangan ini saya mengalaminya lagi. jujur saja,saat rasa takut itu muncul,rasanya tidak mengenakkan. tapi kalau inget kata2 bahwa iman seseorang itu belum sempurna jika belum diuji,maka seharusnya saya sekarang akan sangat sedih jika saja tidak diuji seperti ini lagi.

beberapa hari ini sepertinya ujian datang bertubi2 kepada saya,namun demikian,rasa kuatir ini saya usir dengan sekali lagi mencoba bersikap pasrah dan ikhlas kepada segala ketentuanNYA. malu dong,masak saya bisa nasehatin orang ttg kebahagiaan dan kedamaian pikiran,tapi saya sendiri tidak dapat lagi menemukan kedamaian dan kebahagiaan tersebut (walaupun kenyataannya sih cuma buat beberapa saat saja kekhawatiran tersebut berlangsung).

Memang benar ,mencintai mahluk dan materi (dunia dan seisinya ) sering kali menimbulkan kecewa,karena hal2 tersebut tidaklah abadi. lebih baik mencintai akhirat,karena katanya jika mengejar dunia,maka hanya dunia yang didapat,tapi jika mengejar akhirat maka dunia dan akhirat akan didapat.

Meditasi

Akhirnya dalam ketakutan dan kecemasan saya menenangkan diri,melakukan relaksasi dan berpikir ulang,apa yang Allah kehendaki. lalu saya ingat,semua yg saya lakukan adalah untukNYA,saya berbuat baik karena Allah,jadi buat apa saya takut dan kecewa jika ada mahluk mengecewakan saya?

Pohon_rindang

saya ingat kata guru kehidupan saya, jadilah seperti pohon, selalu memberikan kebaikan dengan ikhlas. saat ada yg hendak berteduh ,dia memberi naungan. saat ditimpuk batu,diberikannya buahnya,dan saat tak dimintapun buahnya jatuh kepada yg ada dibawahnya.

1000_rp


Ceban

Belajar ikhlas memang tidak mudah,tapi juga bukan berarti tidak mungkin. dari hal yang kecil pun bisa kita lakukan. contohnya: jika anda punya uang ribuan sebanyak 10 lembar,dan anda berniat sedekah 1000 rupiah ,coba tanya diri anda, mana yg akan anda berikan kepada pengemis yg datang meminta? apakah yg paling lecek dan lusuh? atau yg paling bagus? gak usah bicara soal nominal dulu deh,kita bicara nominal sama tapi yg fisiknya terbaik aja deh. kalo ngasih 10,000 atau 20,000 mungkin udah jelas beda.

keikhlasan juga membuat kita tidak memandang mahluk lagi,artinya kita memberi bukan karena melihat siapa yg minta,tapi siapapun yg minta kita beri,bahkan yg belum meminta sekalipun jika kita tahu orang tersebut membutuhkan. semuanya kita anggap rekayasa Allah kepada kita untuk menguji diri kita. dengan demikian karena kita berbuat karena mencari keridhoanNYA,maka kita menjadi ikhlas saat orang yg kita beri itu tidak bilang terimakasih,ataupun di kemudian hari orang tersebut malah jahat sama kita.

Kesimpulannya keikhlasan menjauhkan diri dan hati kita dari rasa sakit hati yg mungkin terjadi. jadi buat anda yg tidak mau sakit hati lagi,marilah kita belajar ikhlas. seperti keikhlasan orangtua kepada anaknya,biar bagaimanapun menyebalkan dan bandel anaknya,orangtua tetap menyayanginya. mungkin juga kasih Tuhan kepada kita ,hamba2NYA,walaupun kita sering menyakiti hatiNYA (baca: bermaksiat dan berbuat dosa) Tuhan kita menyayangi kita tanpa melihat siapa kita.

pernahkah anda berpikir,jika kita tidak hidup jadi manusia ,akan jadi apakah kita ini? akan seperti apakah pemikiran kita ini? akankah kita bersyukur tidak hidup jadi manusia? atau sebaliknya? akankah kita menyesalinya setelah kita meninggal nanti? dan baru menyadari bahwa kehidupan ini adalah anugerahNYA yang terbesar?

akankah kita menyangkal semua nikmatNYA? jangan sampai terlambat,bersyukurlah dan ikhlaslah terhadap semua cobaan hidup,semuanya hanya rekayasa,supaya kita belajar hikmah dan menjadi jiwa yg lebih dewasa. saat nanti sudah mati kenikmatan dan derita di dunia adalah sama saja rasanya. mendingan sakit atau tidak bisa merasakan apapun?


mudah2an berguna,mohon maaf terpaksa ditutup dengan sebuah pertanyaan.



dari yang masih belajar untuk ikhlas

didot

yang terbaik untukku

Jika anda sedang dilanda masalah,apa yg pertama anda lakukan? amatilah reaksi anda. saya yakin kebanyakan dari kita akan pasang tampang merengut , cemberut , BT ,dsbnya.

kebanyakan dari anda pasti sudah tahu tentang gelas yg berisi setengahnya. mau dibilang setengah penuh benar,dibilang setengah kosong pun juga benar. artinya simple, keadaan selalu sama, tapi cara melihat kita yg berbeda2, ada yg fokus pada kondisi isinya (setengah penuh) dan ada yg melihat dari kekurangannya (setengah kosong).

jadi setelah mengerti hal ini,saya kini selalu melakukan sesuatu dengan cara pikir saya bilamana saya menemukan kejadian yg kurang enak,yg tidak diinginkan. istilahnya reframing ulang pola pikir saya. mencoba menggali sisi lain dari permasalahan,mencari cara lain melihatnya,karena koin selalu mempunyai 2 sisi bukan?

jadi kini bila bertemu dengan kesulitan,hal pertama yg saya lakukan selalu mencoba tersenyum dulu,tenang,ambil nafas panjang,dan meyakinkan diri saya berulang2 kalau segala sesuatunya akan baik2 saja,dan ini pasti ada hikmah positifnya. tidak ada yg jelek di dunia ini,semua diciptakan untuk maksud tertentu. dalam kacamata spiritual,semuanya adalah baik,bahkan yg kita anggap buruk sekalipun.

saya akan tutup tulisan saya ini dengan 2 buah cerita yg membuat saya selalu yakin bahwa segala kejadian itu pasti positif, bahwa Tuhan selalu memberikan YANG TERBAIK pada saya.

kisah 1.

Itu Menyedihkan! Itu Menyenangkan! Itulah Hidup
*


*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Suatu ketika, seorang petani miskin terbingung-bingung menerima kenyataan karena kudanya telah mati semalam. "Menyedihkan sekali," tetangganya berkata. "Bagaimana kamu akan mengolah tanah yang keras ini tanpa kudamu?"

tanya tetangganya. "Itulah hidup," sahut petani kepada tetangganya.

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Kemudian, seorang juragan yang kaya raya dari desa lain mendengar kabar tentang kuda itu. Juragan itu pun jatuh kasihan dan menghadiahi si petani dengan seekor kuda yang baru. "Menyenangkan sekali!" kata tetangganya tadi. Sekali lagi, si petani hanya berkata, "itulah hidup."

*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Suatu malam dua bulan kemudian, karena ketakutan saat terjadi hujan badai yang disertai petir dan angin kencang, kuda itu melompati pagar dan melarikan diri ke gunung. Sekali lagi, si petani harus kehilangan kudanya. Tetangganya mengomentari lagi, "Menyedihkan sekali, sekarang bagaimana?" Petani itu berkata pendek, "itulah hidup."

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Kurang dari tiga bulan kemudian, dengan mengejutkan orang sedesa, kuda itu kembali lagi ke kandang si petani. Hanya saja, kuda itu tidak kembali sendirian, melainkan datang bersama dengan seekor kuda lain yang terlihat begitu gagah. Sekarang petani itu punya dua kuda!

Kini, si petani dapat memanfaatkan satu kuda dan anaknya memanfaatkan kuda yang lain. Keluarga petani itu bisa panen dengan hasil dua kali lipat lebih banyak dari pada panen sebelumnya. Tetangga petani itu benar-benar tercengang dengan keberuntungannya. "Menyenangkan sekali!" komentarnya seperti biasa. Dan lagi-lagi: "Itulah hidup."

*MENYEDIHKAN, ITULAH HIDUP*

Musim dingin segera tiba. Para petani tak lagi bisa mengolah tanah yang dingin dan membeku.

Anak petani berpikir, itu adalah saat yang tepat untuk menunggangi kudanya berkeliling desa. Anak petani itu pun menaiki kudanya. Tapi sayangnya, ia tak cukup kuat dan pandai menunggangi kuda yang gagah dan perkasa. Ia terlempar jatuh, terluka, dan mengalami patah di kakinya. Tetangga petani itu berkomentar, "menyedihkan sekali!". "Sekarang anakmu cacat", tambahnya lagi. Petani itu menjawab, "itulah hidup."

*MENYENANGKAN, ITULAH HIDUP*

Saat musim semi tiba, datanglah seorang perwira militer ke desa itu. Dia mengambil semua pemuda yang sehat raganya, untuk ikut berperang di provinsi tetangga. Akibatnya, hampir semua pemuda dari desa itu tewas dalam peperangan.

Tetangga petani itu berujar lagi, "alangkah beruntungnya anakmu yang cacat itu. Ia tetap selamat bersamamu." Petani itu berterimakasih kepada tetangganya, kemudian ia berkata "itulah hidup."

Kisah 2.

Yang Terbaik Untukku

Di suatu negeri tinggallah seorang raja; sang raja tersebut ternyata mempunyai sahabat karib. Ke manapun raja pergi, sang sahabat terus menemani. Sang sahabat raja ini mempunyai akhlaq yang mulia. Dia senantiasa bersyukur pada Alllah swt atas apa yang diberikan padanya; termasuk keadaan yang dianggap sebagian besar orang tidak baik."Inilah yang terbaik yang Allah swt berikan untukku." kata-kata inilah yang senantiasa diucapkannya.

Suatu ketika raja pergi berburu, tentu saja sahabat raja tersebut diajak serta. "Dor... dor.... dor....!!!" Tangan sang raja terluka akibat tembakannya sendiri. "Inilah yang terbaik yang Allah swt berikan untumu wahai raja." komentar sang sahabat ketika melihat tangan raja terluka.Tak diragukan lagi, raja marah atas komentar yang diberikan sahabatnya tersebut. Sebagai hukuman maka sahabat raja tadi dimasukkan ke penjara.

Hari demi hari berlalu, luka di jari raja akibat "kecelakaan" pun sembuh. Sang raja kembali pergi berburu, tetapi kini tanpa sahabat yang selalu setia menemani. Tapi di tengah perjalanan, raja dan pasukannya dihadang oleh suku yang suka memakan daging manusia alias kanibal. Semua yang pergi berburu ditangkap dan dibawa ke tempat suku kanibal tersebut, kecuali satu orang: sang raja.

Ternyata suku kanibal tadi cukup selektif untuk memilih "mangsanya". Mereka hanya mau jika calon mangsa tidak punya cacat sama sekali. Sang raja "diselamatkan" olah cacat di jarinya. "Sungguh benar perkataan sahabatku, luka ini adalah yang terbaik yang diberikan Allah swt untukku." tanpa pikir panjang raja tersebut segera pulang ke istana untuk membebaskan sahabatnya.

Sesampainya di istana, raja segera pergi ke penjara tempat sahabatnya ditahan. Raja menceritakan pengalaman berburunya kepada sahabatnya itu dan meminta maaf atas tindakan memenjarakan dirinya. Tetapi sahabat raja malah berkata, "Sungguh inilah yang terbaik yang diberikan Allah swt untukku. Jika saja angkau tidak memenjarakanku niscaya aku akan turut dibawa dan dimangsa."

kedua kisah diatas saya ambil dari tulisan milik orang, bukan milik saya pribadi.
ceritanya sangat powerful,dan terus terang mengubah hidup saya (pola pikir tepatnya) kini saya tak pernah lagi bersedih,karena saya yakin : 'INILAH YANG TERBAIK YANG ALLAH BERIKAN UNTUKKU'




semoga bermanfaat

Didot

imagination

'Imagination is more important than knowledge'

Einstein

Boeing E90 Mobil_sport



Seorang Maestro seperti Einstein tentu tidak main2 saat mengeluarkan statement tersebut. kita tentu tahu segala sesuatu yg diciptakan oleh manusia itu dulunya tidak ada ,dan hanya berasal dari khayalan (imaginasi) seseorang saja. contohnya pesawat terbang,handphone,mobil,dsb.

walaupun kita memang tidak dapat mengenyampingkan jasa besar ilmu pengetahuan,tapi memang kreativitas dan imaginasi jauh lebih menonjol dalam pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

enough about that,the reason i want to share about this 'imagination thing' is because i feel its really important to have imagination in order for us to have a better live.

lho kok bisa? emang hubungannya apa?

Jika saja anda punya imaginasi yang sangat bagus tentang masa depan anda,kira2 hal apa yg tidak akan anda lakukan (atau lakukan) ? jika saya bicara dalam konteks spiritual,maka kira2 apa yg akan terjadi?

Saya pernah diberitahu sebuah kisah ,bahwa perbandingan antara kenikmatan hidup di dunia dengan di akhirat adalah bagaikan seperti kita mencelupkan jari kita di lautan,maka air yg menempel di tangan kita adalah kenikmatan dunia,sedangkan lautan itu adalah kenikmatan akherat.

Laut1 Jari









benar2 tidak terbandingkan!!


tapi jika kita sudah tahu demikian mengapa masih banyak diantara kita masih lebih memilih dunia dibanding akherat?

jawabannya ada di imaginasi tadi. tepatnya kurang imaginasi ,kata saya.

lagipula di kitab2 suci agama juga hanya menjelaskan surga itu seperti sungai2 yg mengalir (siapa juga yg mau tinggal di sungai?? hare gene? plis deh ah)

ya,jika anda mampu membayangkan surga sedetil2nya, mungkin anda akan berhenti tatkala lain kali dunia menggoda anda untuk jatuh ke dalam maksiat? who knows? jika ada kesadaran tatkala godaan datang? masalah datang jika kita banyak tidak sadar (alias mabora atau mabok,hihihi) lupa deh sama indahnya surga,malah mengejar surga dunia (uhuy...) nikmatnya surga dunia,kata orang2 ,padahal surga sebenarnya (akherat ) jauh lebih cihuy lho,tapi ya itu tadi,kurang dapat dibayangkan saja.

dan banyak hal lagi dapat terjadi dengan imajinasi anda,seperti jika anda punya imajinasi yg baik tentang masa depan anda,katakan saja jika anda nanti punya anak,kemudian punya cucu,apakah anda yakin bisa hidup lebih lama pada saat itu? (saat lagi senang2nya punya cucu baru,eh divonis hidupnya tinggal seminggu lagi karena kanker paru2?) mengingat pola hidup anda sekarang kurang baik? seperti katakan saja,merokok? jarang olahraga? apakah anda tidak menyesal nantinya? karena mengorbankan 'nanti' dengan mengambilnya 'sekarang' ?

ya jika anda merokok sekarang,efek buruknya akan sangat terasa nanti,tidak secara langsung memang,tapi pasti ,istilahnya slowly but sure. (*jadi inget lagu killing me softly,hehe)

yah apapun pilihan anda,anda butuh imaginasi kuat untuk memberdayakan hidup anda,karena pikiran itu menarik hal2 tersebut (yg anda pikirkan) untuk masuk ke dalam kehidupan anda,inilah yg namanya laws of attraction (dalam film the secret)

jadi saya minta mulai sekarang anda giat berimaginasi tentang masa depan anda,seperti apa keinginan masa depan anda.

sering2lah membuat rencana,minimal dalam imaginasi anda. seperti kata orang bijak ,if you fail to plan then you plan to fail.

jadi berlaku juga if you fail to imagine then you imagine to fail ,hehehe

selamat berimaginasi!!

salam

Didot

hits