1. Jika anda sedang sholat dan ragu apakah anda keluar angin (kentut) atau tidak ,maka selama tidak berbau dan tidak berbunyi teruskan sholat anda.
Dalilnya : “Artinya :Dia tidak usah membatalkan shalatnya sebelum dia mendengarkan bunyi kentut atau mencium bau (kentut)” [Hadits Riwayat Bukhari : 134, Muslim : 540,]
Artinya : Dari Abbad bin Tamim dari pamannya, bahwasanya ia mengadu kepada Rasulullah SAW tentang seseorang yang membayangkan bahwa ia mendapat sesuatu (mengeluarkan kentut) dalam sholat, maka beliau bersabda: ”Janganlah ia menoleh atau berpaling (membatalkan sholat) sehingga ia mendengar suara atau mendapatkan baunya.”(H.R.Bukhari).
dalilnya adalah sebagai berikut :
"Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; "Aku pernah shalat bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri di sebelah kiri
beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kepalaku dari
belakangku, lalu ia tempatkan aku disebelah kanannya ...." [Shahih Riwayat
Bukhari I/177]
"Artinya : Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata ; "Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam pernah berdiri shalat, kemudian aku datang, lalu aku berdiri disebelah
kirinya, maka beliau memegang tanganku, lantas ia memutarkan aku sehingga ia
menempatkan aku sebelah kanannya. Kemudian datang Jabbar bin Shakr yang langsung
ia berdiri di sebelah kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau
memegang tangan kami dan beliau mendorong kami sehingga beliau mendirikan kami
dibelakangnya". [Shahih Riwayat Muslim & Abu Dawud]
Dua Dalil Di Atas Mengandung Hukum Sebagai Berikut :
[1]. Apabila ma'mum seorang harus berdiri disebelah kanan Imam.
[2]. Dan ma'mum yang seorang itu berdiri disebelah kanan harus sejajar dengan
Imam bukan di belakangnya. Saya katakan demikian karena di dalam hadits Jabir
bin Abdullah sewaktu datang Jabbar bin Shakhr lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam menempatkannya keduanya dibelakangnya. Ini menunjukan kedua sahabat itu
tadinya berada disamping Nabi sejajar dengan beliau. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam mendirikan mereka di belakangnya. Tidak akan dikatakan "Di
belakang" kalau pada awalnya sahabat itu tidak berada sejajar dengan beliau.
[3]. Apabila ma'mum dua orang atau lebih, maka harus berdiri dibelakang Imam.
4. Makmum ketinggalan setelah lewat ruku wajib mengulang rakaat tersebut (tidak dihitung satu rakaat jika imam sudah berdiri setelah ruku)
Dalilnya sbb : [3]. Dari Zubair bin Wahb ia bercerita : Saya bersama Abdullah –yakni Ibnu Mas’ud- keluar dari rumahnya menuju masjid. Ketika kami sampai ketengah-tengah masjid, imam ruku’. Maka Abdullah (bin Mas’ud) bertakbir dan ruku’, sayapun ruku’ bersamanya. Kemudian kami berjalan sambil ruku’ hingga (manakala) kami mencapai shaf, disaat jamaah shalat mengangkat kepalanya (i’tidal). Setelah imam selesai shalat, saya berdiri (lagi) karena saya beranggapan bahwa saya belum mendapat raka’at. Maka Abdullah (bin Mas’ud) mengamit tangan saya dan menahan saya (supaya tetap duduk). Lantas (seusai shalat) beliau berkata : ‘Sesungguhnya engkau telah mendapatkan raka’at’.
Riwayat diatas dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf I/99/1-2. Begitu juga dikeluarkan oleh Abdur Razaq II/283/3381, Ath-Thahawi dalam Syarh Al-Ma’ani I/231-232, Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir III/32/1 dan Al-Baihaqi dalam Sunnannya II/90-91 dengan sanad yang Shahih.
Dari Abdullah bin Syidad dari ayahnya berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah keluar untuk mengerjakan shalat Zuhur atau Asar, beliau membawa cucunya Hasan atau Husein, lalu maju ke depan dan meletakkan cucunya kemudian bertakbir. Ketika sujud, beliau sujud lama sekali hingga terangkat kepalaku. Terlihat olehku, ternyata sang cucu sedang berada di punggung Rasulullah, maka aku pun kembali sujud. Setelah selesai shalat, para jamaah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, lama sekali Anda sujud hingga kami mengira bahwa telah terjadi sesuatu atau wahyu sedang diturunkan kepadamu.’ Rasulullah menjawab, 'Semua itu tidak terjadi, melainkan ketika itu cucuku sedang berada di punggungku dan aku tidak mau mengganggunya hingga dia merasa puas bermain-main." (HR Ahmad, An-Nasa`i, dan Hakim)
Diriwayatkan dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat sambil menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah. Apabila sujud, beliau meletak-kannya dan apabila beliau berdiri, beliau kembali menggendongnya. [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di rumah dan pintu terkunci. Lalu aku datang meminta agar pintu dibuka, maka beliau berjalan dan membuka pintu tersebut lalu kembali ke tempat shalatnya. Saat itu pintu berada di arah kiblat.” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh At_Tirmidzi, Abu Dawud, dan An_Nasa’i (III/11) hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al_Albani]
Diriwayatkan dari Al_Azraq bin Qais, ia berkata, “Kami pernah ke Ahwazi memerangi orang-orang Haruri (Khawarij). Ketika aku berada di pinggir sungai, ternyata ada orang yang sedang shalat – yaitu Abu Barzah Al_Aslami – dan tali kekang unta berada di tangannya. Lalu untannya meronta-ronta dan ia mengikuti gerakkan unta tersebut….. Ia mengatakan, ‘Aku ikut bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tujuh atau delapan kali pertempuran dan aku menyaksikan kemudahan yang diberikannya. Sesungguhnya aku lebih suka kembali bersama untaku daripada aku biarkan untaku kembali sendiri ke kandangnya sehingga memberatkanku.’” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari]
Termasuk dalam kategori ini adalah jika kita sedang shalat lalu telepon berdering, maka kita boleh mengangkat gagang teleponnya dan mengeraskan suara agar si penelpon tahu kalau kita sedang shalat.
Demikian tips singkat dari saya,dikutip secara bebas dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Terimakasih kepada teman2 jemaah pengajian alfurqon yg telah membantu artikel ini.
Bagi yg ingin ikut pengajian al furqon diadakan setiap dwi mingguan di wisma Laena lantai 5 ,jalan lapangan roos ,samping harris hotel jalan Saharjo tebet.
Yuk kita perdalam ilmu agama islam kita bareng2 biar semakin mantap dan agar mendapat ridhoNYA
Info lebih lanjut di grup facebook : pengajian al furqon
bagi yg ingin donlod versi PDFnya silahkan kesini
Yang rajin ya Didot sholatnya... jangan lupa selalu doain aku.... hehehehehe
BalasHapushehe... insya Allah mbak ninneta,ini kan juga dalam rangka saling mengingatkan buat yg lain,biar aku juga diingetin:D
BalasHapusty juga titip doa yah mas dot hehehe..
BalasHapus*baru kembali dari perantauan nih :p
hayo jangan malas sholatnya,minta sendiri sama Allah,Allah lebih dekat dari urat nadimu ,ngapain minta jauh2 sama saya? ;p
BalasHapus