Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini

Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.

teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama

-didot-

Senin, 26 Oktober 2009

Mengapa sekolah tidak menjamin kesuksesan seseorang??

Mengapa sekolah tidak menjamin kesuksesan seseorang??

By : didot ( www.universitas-kehidupan.blogspot.com )

Soeharto , Bill gates , Bob sadino ,Steve jobs adalah sebagian kecil orang sukses yang drop out atau tidak berhasil dalam bidang akademisnya. Namun mereka benar2 sukses dalam apa yg dicapainya dalam hidup. Gak perlu saya sebutin lah kenapa dan bagaimana suksesnya mereka,anda sebagian pasti udah tau dong tentunya?? Bagi yg belum tau kisah sukses dan jatuh bangunnya mereka ini silahkan tanya sama om google aja ya:D

Sebenarnya kita sekolah untuk apa sih??

Setau saya kita sekolah adalah untuk mendapatkan :
1. ilmu (transfer of knowledge)
2. mengasah keterampilan (building skills)
3. mendapatkan nilai2 kehidupan (transfer of value).

Nah biasanya sekolah cenderung berhenti di kedua yg pertama saja,dan yg terakhir (Transfer of value) tidak diberikan ,kalaupun ada sangatlah sedikit porsinya.

Value atau nilai2 ini sendiri sebenarnya bukanlah sebuah angka penilaian keberhasilan seseorang ,tetapi adalah prinsip2 dalam hidup yg penting untuk ditanamkan jauh ke dalam jiwa seseorang. Nilai2 seperti solidaritas ,loyalitas ,hormat , jujur , suka menolong dan lain sebagainya. Justru nilai2 inilah yg kelak akan menentukan kesuksesan seseorang dalam hidupnya nanti ,paling tidak demikian yg ditulis oleh Daniel goleman dalam bukunya emotional intelligence /kecerdasan emosional.

Di dalam hidup kita memang diajarkan secara berbeda dengan saat kita di sekolah ,kalau di sekolah kita diberi pelajaran ,kemudian diuji baru kita bisa naik kelas /tingkat. Namun dalam kehidupan ini kita di beri ujian dulu baru kemudian mendapatkan pelajarannya , kalau kita bisa melewati ujian tersebut kita tentu juga naik kelas /derajat dimata sang pencipta kita. Bahkan bukan tidak mungkin juga di mata masyarakat banyak nantinya,karena biasanya ujian yg berat itu untuk orang yg kuat ,dan hasil dari ujian itu biasanya berharga besar. Yah kalau diibaratkan adalah Bagaikan karbon yg ditempa oleh tekanan berjuta tahun sehingga menjadi intan permata yg berharga.

Tanpa mengabaikan pentingnya nilai pendidikan yg bersifat transfer of knowledge tadi , kekurangannya terutama hanya karena tidak memasukkan nilai2 moral dan kecerdasan emosional di dalam kurikulum sekolah kita. Sebenarnya sih semuanya penting baik itu knowledge/ilmu maupun value/nilai. Orang yg mempunyai nilai2 kebaikan akan lemah tanpa ilmu yg cukup ,dan orang berilmu cukup akan tersesat tanpa nilai2 yg baik. Tapi karena di sekolah cuma ada penilaian dalam hal ilmu saja tanpa adanya penilaian soal value atau nilai2 makanya saya mengkritisi hal ini (dan akhirnya nulis tentang hal ini).

Ngomongin pendidikan di Indonesia sendiri rupanya masih tertatih2 jalannya (kalo gak mau dibilang mandeg atau jalan di tempat) ingat saja dulu bangsa lain seperti Malaysia yg belajar ke universitas di Indonesia ,namun sekarang jadi kebalikannya. Para tokoh pendiri bangsa ini sendiri sedari dulu telah menetapkan bahwa pendidikan itu anggarannya harus 20% dari total APBN tahunan ,sementara sampai hari ini nampaknya masih jauh dari harapan untuk mencapai angka tersebut,selain problematika bahwa jikapun tercapai angka tersebut, pasti pendistribusian dananya akan mengalami banyak sunatan dan tidak tepat sasaran yang disebabkan oleh berbagai faktor manusiawi di negeri kita ini.

Sesungguhnya segala masalah yg bangsa ini hadapi akar permasalahannya ada di pendidikan lebih tepatnya pendidikan moral /emosional atau yg disebut akhlak. Karena ada pepatah kebodohan identik dengan kemiskinan ,jadi selama kita masih jadi negara yg bodoh (baca : pendidikannya kurang maju dibanding negara lain,serta sebagian penduduknya tidak mengenyam pendidikan tinggi) maka kemiskinan di negeri ini akan sulit untuk diberantas. Tapi pendidikan tinggi juga harus diimbangi dengan moralitas yg tinggi pula tentunya.

Selama sekolah di negeri ini hanya mengajarkan tentang pendidikan tanpa memikirkan soal nilai2 kecerdasan emosional /value, maka sia2 saja pendidikan yg tinggi itu karena tak mampu membuat manusia2 indonesia menjadi lebih bernilai secara kualitas akhlak. Korupsi dan kolusi itu bukan cacat secara ilmu,tapi cacat secara value. Sedangkan value/nilai2 itulah dasar dari kesuksesan seseorang, ketimbang hanya cerdas. Berapa banyak manusia cerdas yg gagal?? Berapa banyak manusia cerdas berpendidikan tinggi yg kerja di bawah para pengusaha yg notabene hanya berpendidikan rendah?? Cerdas namun mudah menyerah apakah akan membawa kepada kesuksesan?? Orang cerdas yg tidak punya kecerdasan emosional malah menggunakan akalnya untuk korupsi sebanyak2nya nantinya bukan??

Sukses bukan soal tingginya pendidikan anda,karena sukses adalah sikap mental anda. Bagaimana seseorang bisa gagal jika ia tidak pernah menyerah?? Ingat “bukan pukulan ke 100 yg menjatuhkan anda,tapi 99 pukulan yg diterima sebelumnya yg menyebabkan hal itu terjadi” , justru kegagalan2 yg terjadi itulah penyebab sukses yg menurut kita terjadi dengan tiba2,jarang orang melihat beyond the success ,tapi lebih kepada kesuksesannya yg nampak seperti terjadi dalam sekejap saja. Sikap2 mental seperti inilah yg lebih penting daripada kecerdasan yg anda dapat di sekolah menurut saya agar anda dapat berhasil dalam hidup.

Maka menurut saya sudah selayaknya jika sekolah2 yg ada saat ini menambahkan kurikulum nilai2 ini kepada murid2nya tentunya. Mungkin nanti ada sekolah yg menilai berapa kejujuran siswanya atau solidaritas ,ataupun hormat dan nilai2 kecerdasan emosional tadi saat mengambil rapor di sekolah. Tapi bagaimana cara menilainya?? Selama ada ukuran/tolak ukur pasti bisa dinilai dengan skala tentunya bukan?? Saya serahkan hal tersebut kepada pihak yg berwajib untuk mengurusnya ,karena saya bukan ahli di bidang pendidikan.

semoga pendidikan dan akhlak serta moral bangsa indonesia semakin maju ke depannya ,Allah merahmati

-didot-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isi kertas ujian ini :

hits