Berubah menjadi diri yg lebih baik
By : didot (www.universitas-kehidupan.blogspot.com )
Bumi selalu berputar,kehidupan selalu berjalan,waktu berjalan kedepan. Tak ada momen yg terdiam,demikian pula dengan kita manusia. Sesungguhnya kita selalu berubah walaupun kadang kita tak menyadari perubahan itu. Kadangkala pula kita takut berubah hanya karena kita pikir kita akan kehilangan identitas asli kita dengan berubah. Saya jadi ingat ada seorang teman saya yg takut berubah karena takut bahwa nanti dia tidak jadi dirinya lagi. Dulupun saya pernah berpikir seperti itu,jika saya berubah ,maka keunikan dan ke-Didot-an saya akan hilang. Saya terbentuk dari sebagian sifat baik dan sebagian sifat buruk ,itulah saya kalau ada yg berkurang dari itu rasanya bukan saya banget. Bahkan sifat buruk sayapun saya pertahankan hanya agar saya mempunyai cirri dan mempunyai keunikan di mata yg lain. I just want to be different at the time, a mere existence was just not suffice me whatsoever, I need something else, I need to be me ,to be different from you and all the others human being that share this earth that I lived.
Ah tapi ternyata setelah kini menjalaninya ,rasa takut itu tidak terbukti. Ada sebuah alasan yg saya pernah baca disebuah buku : kita harus lebih mencintai kebaikan daripada apapun di dunia ini. Selama kita berubah untuk suatu kebaikan itu haruslah kita cintai ketimbang menjadi diri sendiri tapi dengan segala keburukan yg kita sudah tahu tapi tak mau diubah. Ternyata saya kini telah banyak berubah ,tanpa kehilangan identitas asli saya yg dulu,saya masih saya yg dulu,tapi versi yg lebih baik ,dan saya suka itu.
Waktu umur saya 20 tahun ,dulu saya kalau marah bisa sampai menurunkan wanita yg saya sedang marah dari mobil saya sambil membentaknya,saya bisa turunkan di tengah jalan,kalau perlu di jalan tol sekalipun pasti tetap saya suruh turun juga. Namun 5 tahun kemudian saya semakin dewasa dan tidak mau melakukan hal childish seperti itu lagi,saya mendapat nasehat dari seorang sahabat agar mengantar sampai ke tujuan dan silahkan tidak perlu kenal lagi dengan wanita tersebut,yg penting kita gentleman dengan mengantar sampai ke tujuan dengan selamat. Nah bedanya beberapa tahun terakhir ini,saya semakin pandai mengendalikan diri saya saat emosi ,misalnya terakhir saya berantem dengan pacar saya sekitar 2 tahun lalu ,saya minta dia diam dengan nada yg tenang sambil bilang kalo saya akan turun dari mobil tersebut (saya yg nyetir lagi macet) seandainya dia tidak mau diam menutup mulutnya. Akhirnya pacar saya bisa diam waktu itu (untungnya saya gak perlu turun juga dari mobil ,males juga kan akhirnya mesti nyari kendaraan umum lagi buat pulang:D )
Setelah keadaan kembali tenang lagi keesokan harinya, mantan pacar saya itu bertanya apakah saya serius mau turun dari mobil?? Saya katakan ya ,pasti!! Kenapa?? Saya sering dengar kalo ada laki2 yg suka kasar kepada para wanita secara fisik ,entah dipukul,ditampar,ataupun dibenturkan ke tembok atau dashboard. Ada juga yg cuma mukul kaca atau tembok. I don’t know what is the reasons for all that, is just that any reason doesn’t make you have the right to punch or physically hurts others especially woman. Saya terlalu takut untuk memukul wanita ,atau pun menggamparnya (suatu hal yg belum pernah saya lakukan sampai detik ini) saya merasa kalau saya melakukan hal itu saya sudah sangat tidak menghargainya sebagai seorang wanita,dan saya harus menjauh darinya karena hal itu. Lebih baik saya berteriak (pernah) ataupun memukul tembok (juga sudah pernah , sakit? Sakitlah!! )
Yah daripada melakukan suatu hal seperti itu lebih baik kita pergi menjauh menenangkan diri dulu. Saya baca di bukunya Daniel Goleman yg judulnya Emotional Intellegence (EQ) untuk menurunkan emosi seseorang secara fisik (detak jantung meningkat,nafas pendek2 dan cepat) perlu waktu 20 menit dalam diam untuk menurunkan level emosional tersebut ke tahap normal. Jadi buat yg lagi berantem ,silahkan take a break 20 menit ,atau lebih baik dilanjutkan lagi keesokan harinya. Dulu saya pernah mikir kalau semuanya harus selesai hari itu juga,gak enak rasanya kalo ada sesuatu yg ganjal di hati belum tenang ,belum bisa tidur kalo belum baikan. But believe me guys, it just wont work. Bicara apapun dalam kondisi emosi tidak akan pernah mampu untuk menyelesaikan masalah ,masalah hanya bisa terselesaikan dengan logika,bukan emosi. Kadang dalam suatu masalah sepele,karena emosi bisa keluar semua permasalahan2 sebelumnya ,minggu2 sebelumnya ,bahkan kadang bulan2 sebelumnya dan yg sudah pernah dibahas sebelumnya. Hal ini jadi melelahkan,Cuma gara2 sebuah telpon yg gak diangkat bisa jadi pertengkaran karena minggu lalu lupa jemput atau bulan lalu gak ngasih selamat ulang tahun yg pertama.
Berubahlah , jangan jadi statis. Berubah bukan berarti kehilangan jati diri kok,just a better version of you,and trust me , it feels really good, too damn good I say
Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini
Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
Selasa, 20 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
berubah itu perlu, selama tidak merubah indetitas diri kamu.
BalasHapusKecuali kamu mau berubah jadi cewek...*dikemplang*
By theway..besok-besok kalo mau ngambek sama pacarnya terus mau turun dari mobil.
Pilih jalan yang deket rumah. Jadi gak capek jalannya...
Keren banget kan saranku? *ngumpet yang jauhhhhh banget*
Berubah itu perlu, selama tidak merubah jati dirimu...:)
BalasHapusBy theway, kalo besok-besok...mau turun dari mobil Pilih jalan yang deket rumah donnn, jadikan jalannya gak jauh...gituh.
Pinter banget kan saranku???
*kabur yang jauhhhhh bangetttttt*
www.yessymuchtar.wordpress.com
besok2 kalo ngambek di rumah aja ah,jadi udah sampe gak usah mikir pulangnya gimana,hehehe
BalasHapus