Selamat datang dan belajar sesuatu dari kehidupan saya ini
Terimakasih karena telah sudi mampir di blog saya yg sederhana ini,silahkan komen ataupun sekedar say hai,itupun sudah terlalu mewah buat seorang saya.
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
teriring doa untuk kesejahteraan kita bersama
-didot-
Selasa, 27 Oktober 2009
Tanggung jawab pendidikan anak
Tanggung jawab pendidikan anak
By : didot (www.universitas-kehidupan.blogspot.com )
Hasil bincang2 dengan seorang guru kehidupan saya soal pendidikan , intinya memang sekolah itu ‘tanggung jawabnya’ hanya sebatas memberikan ilmu atau transfer of knowledge.jadi tulisan saya sebelumnya disini ,menuduh lembaga sekolah telah gagal tidak benar adanya, bahwa memang tidak ada yg salah dengan lembaga sekolah,karena tugasnya hanya sebatas transfer of knowledge. Kalaupun mengajarkan nilai2 itu sangatlah terbatas sifatnya,karena sekolah itu tidak 24 jam,sedangkan keluargalah yg seharusnya ‘mengawasi’ sikap dan pertumbuhan mental seorang anak. Jadi soal sikap mental kesuksesan dan akhlak seseorang itu adalah ‘tanggung jawab’ keluarganya,terutama kedua orang tuanya,khususnya ayahnya jika masih ada.
Saya sempat salah persepsi ,bahwa tanggung jawab akhlak (yg saya maksud akhlak disini mencakup sikap mental,moralitas,dan nilai2 EQ lainnya seperti kejujuran,dan loyalitas,tidak berputus asa,dll) itu adalah tanggung jawab sekolah murni. Padahal seharusnya tanggung jawab pendidikan itu tetap berada di pundak orang tua. Saya sempat heran dengan kesuksesan beberapa orang yg sekolahnya ‘terbengkalai’ ,tapi mereka sangat sukses dalam bidangnya. Satu hal pasti ,saya tidak pernah meneliti lebih jauh soal pendidikan dalam keluarga mereka ini,dan kemungkinan nilai2 kesuksesan itu didapat dari sana (ataupun dari lingkungan terdekatnya).
Kebanyakan orang tua berpikir jika telah membiayai pendidikan anak yg tinggi dan mahal maka tanggung jawab pendidikannya telah lepas,nah justru pandangan seperti inilah yg salah. Karena justru orang tualah yg seharusnya memberi pengajaran bagaimana sikap2 yg seharusnya dianut dalam bermasyarakat. Saya sendiri besar dalam keluarga yg bersikap seperti itu, dimana tanggung jawab dilepas kepada lembaga sekolah seutuhnya,sehingga saya mencari nilai2 saya sendiri disana.
Maka dengan tulisan ini saya mengajak dan mengingatkan teman2 sekalian ,untuk tetap bertanggung jawab jika kelak telah berkeluarga (bagi yg belum),dan bagi yg sudah berkeluarga dengan terus mengembangkan diri ,menambah pengetahuan untuk menjadi orang tua yg baik (dengan banyak membaca buku2 tentang pendidikan anak) ,menjadi contoh panutan bagi anak2 kita (karena sebaik2 perintah adalah dengan contoh , ingat ‘action speaks louder than words’).
Yuk kita sama2 kembangkan diri dan mempersiapkan diri, 5 tahun lagi,10 tahun lagi,kapanpun itu semuanya pasti ingin punya anak suatu saat nanti, kita belum tau kapan,tapi tidak ada salahnya menyiapkan diri untuk itu. Kalau sudah begini saya jadi teringat teman2 saya yg udah nikah lebih dari 2 tahun tapi belum juga dikaruniai anak,jangan2 itu karena Tuhan menilai mereka belum siap untuk jadi orangtua yg baik? Mungkin mereka belum mempersiapkan diri menjadi orangtua yg baik?? Belum membeli buku2 tentang menjadi orangtua yg baik ,ikut seminar2nya,atau sikap mereka sendiri mungkin belum layak untuk jadi orang tua?? (gimana mo punya anak,wong miara kucing atau ikan aja mati,hehehe) . Semua alasan diatas itu cuma mungkin lho ya,hehe, jadi jangan tersinggung dong, bisa aja kan kalo anda itu ternyata mandul,hahahaha… gak deh becanda.
Bicara soal mandul jadi ingat kasus Tom cruise dan Nicole kidman beberapa tahun silam. Waktu nikah dalam kurun waktu 10 tahun keduanya gak punya anak,ada yg bilang tom cruise mandul,tapi buktinya setelah mereka cerai,keduanya bisa punya anak kok,jadi memang mungkin secara genetik aja mereka gak cocok. So guys ,jangan putus asa ya bagi yg belum dikasih anak,ayoo bikin lagi,usaha dong…. Masak mesti saya bantuin,nanti bisa jadi mirip saya semua dong anak kalian hahaha;p
oh ya ,ini video tentang kasih sayang orang tua kepada anak ,you really have to see this one guys:)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah, gak nyangka loe bisa nulis yg kayak gini, Dot. Kayaknya gw hrs baca tulisan loe lbh byk lg, to get to know u better ;)
BalasHapusYang selayaknya memang sepeti itu, orang tua tidak bisa menyerahkan pendidikan (termasuk etika dan norma) pada sekolah seutuhnya. Sayangnya in reality, byk orang tua yg merasa udah bayar mahal ke sekolah lantas lepas tangan utk membangun karakter anak2 mereka. Tapi jadi orang tua emang gak gampang lho, gw sendiri mrnganggap orang tua adalah profesi paling penting di dunia.
Suppose dengan tulisan ini loe punya niat utk jd orang tua yg baik ;) Nice post!
reva : thanks sis,gw juga nemuin hal2 menarik tentang tulisan loe kok,hehe.
BalasHapuswah gw setuju banget dengan orang tua sebagai profesi terpenting di dunia.
and gw harus jadi profesional di profesi tersebut nantinya,makanya gw belajar terus dari sekarang:)
Dari marita
BalasHapusPengalaman orang lain adalah guru berjalan yang berharga bagi kita tanpa kita membayar dan tidak mengulanginya
Benar skali bahwa nilai dan norma adalah tanggung jawab kita sbg orang tua kpd anak qta bukan sekolah
Qta yang lebih tahu karakter anak qta
Qta pula yang menentukan visi misi keluarga qta mau dibawa ke arah mana
So qta pula sbg orang tua yg mendapat amanah dan titipan Allah swt harus menjaga dan mendidik akhlak maupun mental mereka lebih baik bahkan harus lebih daei kita tidak sekedar mendidik
Karena sekedar saja yang didapat juga akan sekedar0saja sesuai usaha yang sekedar tadi
So yang terpenting adalah apa yang diamanhkan itu kpd qta kelak di kehidupan akherat adalah pertanggung jawaban kita kpd sang Khaliq Allah SWT
Semoga qta semua mendapatkan tuntunan jalan terbaik untuk menuntun anak anak qta menjadi insan yang terbaik amin